bernasnews — Sebagai salah satu sekolah swasta ternama yang berada di Kota Yogyakarta, SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ikut melaksanakan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD), persiapannya pun dilakukan jauh-jauh hari mengingat pentingnya penilaian ini. ASPD dilaksanakan mulai hari Senin – Rabu, tanggal 5 – 7 Mei 2025.
Persiapan menghadapi ASPD sudah dilakukan sejak awal tahun pelajaran, dimulai dengan kegiatan rutin Pendampingan Belajar Siswa (PBS) yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. PBS memfokuskan pendampingan belajar pada 4 mata pelajaran yang diujikan pada ASPD.
“Dalam PBS peserta didik boleh memilih salah satu mata pelajaran (dari empat mata pelajaran) yang paling diminati untuk dipelajari secara lebih mendalam. Selain itu, peserta didik pun boleh memilih pendamping dalam pelaksanaan PBS. PBS dilaksanakan untuk peserta didik kelas 7, 8, dan 9,” jelas Hesti, Public Relations SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, Selasa (6/5/2025).
Lanjut Hesti, berbeda dengan kegiatan pembelajaran reguler, PBS dilaksanakan dalam suasana yang lebih santai dan menyenangkan bagi peserta didik. Pelaksanaan PBS diatur sedemikian rupa sehingga membuat peserta didik nyaman dan pelaksanaannya bisa dilakukan di dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas.
“Durasi pelaksanaan PBS setiap mata pelajaran adalah 90 menit dengan 3 sesi pendampingan. Peserta didik hadir sesuai waktu yang ditentukan dan diperbolehkan mengenakan pakaian bebas rapi. Satu kelas PBS hanya terdiri atas 7-15 peserta didik,” ungkapnya.
Selain kegiatan PBS, imbuh Hesti, persiapan lain yang dilakukan adalah dengan membuat kelas khusus persiapan ASPD. Kelas khusus ini berdasarkan analisis hasil TPM yang telah ditempuh oleh peserta didik kelas 9. Masing-masing kelas khusus terdiri atas 18 peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik hampir setara.
“Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru memberikan pendampingan. Tak berbeda dengan persiapan yang dilakukan untuk peserta didik, guru mata pelajaran ASPD pun melakukan persiapan dengan cara menganalisis hasil TPM dan menyiapkan soal-soal yang sesuai,” ujar Hesti.
ASPD dilaksanakan selama 3 hari di ruang Lab. Komputer dan Lab. Bahasa, dengan peserta sebanyak 72. Sekolah menyediakan sarapan untuk peserta dengan harapan agar saat mengerjakan soal mereka dapat fokus. Genset juga dipersiapkan untuk antisipasi pemadaman Listrik PLN untuk mendukung pelaksanaan ASPD.
“Harapan kami semoga dengan persiapan yang sudah dilakukan sebelumnya mampu memperoleh hasil yang terbaik. Bukan hanya sekedar angka terbaik yang tertulis pada kertas namun terkhusus pada proses yang telah dilalui. Semoga semua proses yang telah dilalui memberikan pengalaman bermakna bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya,” ucap Catur Suryo Nugroho, S. Psi, Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan ASPD tahun ini, SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dipantau secara langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Pendidikan Kota, dan Jogja Corruption Watch (JCW). Pemantauan dilakukan untuk memastikan kesiapan sekolah dalam pelaksanaan ASPD dan kelancaran dalam pelaksanaan ASPD secara umum.
Secara khusus, Dr. H. Khamim Zarkasy Putro, Msi dari Dewan Pendidikan menyampaikan harapan agar kegiatan ASPD di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta berjalan dengan lancar dan hasilnya nanti sesuai dengan harapan. Sedangkan Baharuddin Kamba dari JCW mengingatkan tentang pentingnya integritas dalam pelaksanaan ASPD sehingga tidak terjadi kecurangan. (*/ ted)