
bernasnews — Suasana gembira di Sungai Ngreneng, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, mendadak berubah menjadi duka mendalam, Minggu, 27 April 2025 siang.
Dua bocah perempuan tenggelam saat berenang bersama teman-temannya. Satu korban, ADK (9), pelajar kelas 2 SD, dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Semanu, AKP Pudjijono, mengungkapkan kronologi memilukan ini bermula sekitar pukul 12.00 WIB, ketika ADK bersama enam rekannya—A, B, Ab, Fa, Fd, dan S—keluar dari rumah menuju Sungai Ngreneng untuk berenang.
“Awalnya mereka hanya bermain di pinggiran sungai yang kedalamannya sekitar dua meter. Namun, tanpa diduga, ADK dan A terseret ke bagian sungai yang lebih dalam, sekitar tiga meter,” ungkap AKP Pudjijono, Minggu sore.
Melihat dua temannya dalam bahaya, Ab dan Fa dengan spontan berusaha menolong. Dalam upaya heroik itu, A berhasil diselamatkan. Namun, nahas, ADK tidak sempat tertolong dan tenggelam ke dasar sungai.
“Saat itu Sr yang berada di pinggir sungai berteriak meminta bantuan kepada warga. Namun karena jarak lokasi cukup jauh dari permukiman, butuh waktu sekitar 45 menit hingga warga berhasil mengevakuasi ADK,” jelasnya.
Penanganan dan Proses Pemulangan Jenazah
Korban kemudian dibawa menggunakan ambulans Banser ke RS Pelita Husada. Sayangnya, nyawa ADK tidak bisa diselamatkan. Petugas medis menyatakan ia telah meninggal dunia setibanya di rumah sakit sekitar pukul 13.19 WIB.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah ADK dipulangkan ke rumah duka di Nitikan Barat RT 05 RW 08, Semanu, Gunungkidul. Rencananya, korban akan segera dimakamkan usai prosesi doa keluarga.
Adapun AWA (13), teman ADK yang sempat tenggelam, berhasil selamat setelah upaya penyelamatan oleh rekan-rekannya. Kondisinya saat ini dalam keadaan stabil, meski masih mengalami trauma akibat insiden tragis tersebut.
Imbauan Kapolsek Semanu
Kapolsek Semanu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak saat beraktivitas di lokasi berbahaya seperti sungai, apalagi saat musim hujan yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan air.
“Kami mengingatkan, sungai-sungai di wilayah ini memiliki kedalaman yang tidak merata, dan arus bawah seringkali tidak terduga. Keselamatan anak-anak harus menjadi perhatian utama,” pungkasnya.***