bernasnews — Tradisi Syawalan atau Lebaran telah menjadi bagian budaya bangsa Indonesia, telah menjadi milik anak bangsa secara umum sebab momen untuk saling memaafkan dan pererat silaturahm ini juga diselenggarakan oleh lintas agama yang ada di sebuah wilayah perkampungan di Jogja.
Hal ini seperti yang diselenggarakan oleh Pengurus RT 24, RW 05 Kricak Tegalrejo, Yogyakarta, tradisi Syawalan telah berlangsung puluhan tahun dan masih lestari dijalankan. Acara ini dihadiri oleh ratusan warga, bertempat di halaman bawah pohon sawo milik warga setempat, usai melaksanakan salat Idul Fitri 1446 H, Senin pagi (31/3/2025).
“Agenda tahunan ini masih lestari dijalankan dalam rangka menyatukan dan membingkai NKRI, serta memperkokoh tali silaturahmi untuk meraih berkah Illahi,” ungkap Miskan Handoko selaku Ketua RT 24.
Acara sebelum hikmah syawalan, terlebih dahulu dibacakan Ikrar syawalan warga RT 24 oleh Sudarno. Sementara dalam hikmah syawalan oleh H. Nuridin yang menekankan pentingnya bahwa segala nikmat Allah harus disyukuri, dan hari yang fitri ini kiranya kita tetap berpegang teguh untuk mematuhi perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.
“Sebelum kita saling bermaaf-maaf kan dengan orang lain, hendaknya kita terlebih dahulu saling memaafkan dalam keluarga antara istri dan suami serta dengan anak- anak, supaya berkah dapat digapai,” ujar dia.
“Berkah adalah bertambahnya kebaikan dan ketaatan kita pada Tuhan, oleh karenanya mari kita rekatkan diantara warga dengan saling memaafkan supaya kita mendapat berkah dari Allah,” tandas H. Nuridin.
Sementara itu, Ibu Sudjadi selalu penggagas munculnya syawalan bareng lintas agama yang telah berlangsung sekitar 20 tahun ini, menurutnya sangat bermakna bagi kebersamaan dan kerukunan warga RT 24 dalam merajut silaturahmi.
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Supriyanto, bahwa syawalan semacam ini sangat bermanfaat dan kiranya terus dapat berlanjut dalam rangka mempererat seluruh warga yang berbeda agama, namun satu kerukunan. “Syawalan semacam ini sangat bermanfaat dan kiranya terus dapat berlanjut,” harapnya.
Acara syawalan yang dikemas dengan sederhana dan cukup meriah ini dipandu oleh Ibu Sisca. Menariknya dalam acara ini seluruh anak-anak yang masih sekolah dan hadir dalam syawalan bersama ini mendapatkan tali asih Idul Fitri dari keluarga Bapak Ibu Sudjadi, tokoh warga kampung setempat. (zbd)