bernasnews — Dinas Koperasi dan UKM DIY, berkolaborasi dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta, Radio MQFM Jogja, dan ADi TV mengadakan Talkshow “Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Melestarikan Budaya, Peningkatan UKM, dan Pemberdayaan Masyarakat DIY”. Agenda ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Bazar Ramadhan 2025: Expose Produk Usaha Mikro.
Acara yang berlangsung di Universitas AMIKOM Yogyakarta pada tanggal 11 hingga 13 Maret 2025 ini bertujuan untuk mempromosikan produk usaha mikro serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas UKM di DIY.
Dalam sambutannya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menekankan pentingnya menjaga kualitas produk UKM, terutama di sektor makanan dan minuman. Menurut Gusti Mangku, pelaku UKM harus memperhatikan standar kesehatan dan keamanan produk agar bisa terus diterima masyarakat.
“Produk makanan dan minuman tidak boleh hanya asal jadi. Harus sehat dan berkualitas, karena itu yang akan menjaga kepercayaan konsumen,” kata Putri Sulung Sultan HB X ini.
Gusti Manku juga menyampaikan bahwa lebih dari 1.200 UKM telah menjadi anggota KADIN DIY, dan diharapkan UKM yang bergabung terus didorong untuk memperhatikan kebutuhan pasar serta melakukan inovasi produk.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A, menegaskan bahwa budaya layanan masyarakat Yogyakarta harus tercermin dalam usaha kecil dan menengah. Ia mengingatkan bahwa pelaku UKM tidak hanya dituntut kreatif tetapi juga harus menjaga sopan santun dan etika layanan, sebagai ciri khas masyarakat DIY.
“Budaya dalam melayani konsumen harus tetap menjadi prioritas, karena itu bagian dari identitas kita di Yogyakarta,” tegasnya. Ia juga mengajak pelaku UKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha agar produk yang ditampilkan di pameran dapat berlanjut ke pasar yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, juga terdapat acara Soft Launching ADi TV sebagai bagian dari unit media resmi yang dikelola dan dikembangkan oleh Universitas AMIKOM Yogyakarta. Peluncuran ADi TV ditandai dengan peresmian oleh GKR. Mangkubumi, Ketua KADIN DIY dan Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Rektor Universitas Amikom Yogyakarta.
Acara tersebut digelar di hadapan para tamu undangan, pelaku usaha mikro, serta mahasiswa. ADi TV diharapkan menjadi media yang mengusung misi pendidikan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain berfokus pada konten budaya dan edukasi, ADi TV juga diarahkan untuk menjadi sarana promosi bagi produk-produk UKM dan inovasi mahasiswa, termasuk memperkenalkan hasil karya yang lahir dari lingkungan Kampus AMIKOM. Ke depannya, ADi TV akan menghadirkan berbagai program, mulai dari liputan komunitas, profil UKM, edukasi bisnis, hingga acara seni dan budaya yang relevan dengan kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. mengemukakan, bahwa ADi TV merupakan bagian dari komitmen Universitas AMIKOM Yogyakarta untuk menghadirkan media yang tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga mengedukasi masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal.
Menurut Prof. Suyanto, ADi TV akan menjadi platform yang menyinergikan dunia pendidikan, usaha kecil menengah (UKM), dan pelestarian budaya.
“Kami berharap ADi TV bisa menjadi wadah bagi masyarakat, pelaku UKM, serta mahasiswa untuk berbagi informasi, belajar, dan melestarikan budaya. Media ini akan menjadi bagian dari kontribusi AMIKOM untuk masyarakat Yogyakarta,” tegas dia.
Acara dilanjutkan dengan Talkshow “Pojok Rektor” edisi perdana yang mengangkat tema “Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Melestarikan Budaya, Peningkatan UKM, dan Pemberdayaan Masyarakat DIY”.
Acara yang disiarkan di ADi TV ini, dipandu oleh Bara Zulfa, talkshow ini menghadirkan narasumber GKR Mangkubumi, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A, dan Rahadi Abra, Wakil Ketua KADIN DIY.
Sementara gelaran Bazar sendiri diikuti oleh 27 tenant yang terdiri dari 13 tenant UKM binaan SiBakul Dinas Koperasi dan UKM DIY dan 14 tenant mahasiswa AMIKOM. Beragam produk ditampilkan mulai dari kuliner, kerajinan, hingga produk inovatif mahasiswa. Melalui bazar ini, pengunjung dapat langsung membeli produk sekaligus mendorong tumbuhnya usaha lokal. (*/ nun)