News  

Pemda DIY Diminta Segera Lakukan Operasi Pasar Buntut Harga Bahan Pokok yang Terus Naik di Awal Ramadhan

Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari dan Anggota Komisi B DPRD DIY, Yan Kurnia Kustanto. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari menyoroti kelonjakan harga bahan pokok yang terjadi secara merata di berbagai pasar tradisional di Yogyakarta sepanjang pekan pertama Ramadhan 1446 H.

Temuan kenaikan harga yang cukup signifikan ini ditemukan langsung pasca melakukan pengecekan di beberapa pasar. Andriana menyampaikan meski fenomena kenaikan harga bahan pokok ini memang kerap terjadi setiap menjelang dan selama Ramadhan, namun, kondisi ini tetap menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Apalagi, kenaikan ini tak hanya dikeluhkan oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga, tetapi juga dikeluhkan oleh para pedagang yang menjajaki dagangannya dimana jumlah pembeli jadi berkurang.

“Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan oleh masyarakat, terlebih para ibu-ibu yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak baik-baik saja,” kata Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (6/3/2025).

Adapun beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga cukup tajam di antaranya telur yang kini mencapai Rp 30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 28 ribu. Harga bawang merah menembus Rp 40 ribu per kilogram, sementara bawang putih mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng kemasan yang sebelumnya Rp 16 ribu kini naik menjadi Rp 19 ribu per liter. Tak hanya itu, cabai rawit yang kerap menjadi bahan utama masakan masyarakat juga melonjak dari Rp 100 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram.

Oleh karenanya, Andriana mengatakan langkah stabilisasi harga harus segera dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok selama bulan suci Ramadhan.

Pemda DIY diminta dapat hadir secara nyata dalam mengatasi permasalahan ini guna menjaga kesejahteraan masyarakat.

“Pastinya ini akan kita kontrol lebih ketat kedepannya, sehingga harga-harga ini tidak melonjak drastis. Maka dibutuhkan operasi pasar, menurut saya ini (langkah stabilisasi harga) paling cepat yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,” imbuhnya.

Andriana juga memastikan bahwa kebijakan pro rakyat bisa terlaksana dengan baik. Mengingat saat ini, DPRD DIY sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini, dan terus menyerap aspirasi warga, khususnya dari para ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga melonjak.

“Saya juga berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD DIY, Yan Kurnia Kustanto. Kata dia,  pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga, salah satunya dengan menggelar operasi pasar secara lebih luas dan tidak terbatas pada komoditas tertentu seperti beras dan minyak goreng saja.

“Kita akan kontrol terus untuk menjaga daya beli masyarakat yang terjangkau. Tadi disampaikan, (salah satu caranya melalui) operasi pasar yang tentu operasi pasarnya akan diukur terus. Jangan sampai (harga) terus semakin naik tetapi nanti terkendali. (lan)