bernasnews — Sebagai ungkap rasa syukur dan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia, segenap pengurus RT 37 RW 10 Suryoputran menyelenggarakan acara malam tasyakuran, bertajuk ‘Kebersamaan Menyongsong Kemerdekaan’, bertempat di ruas jalan wilayah RT 37 Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta, Sabtu malam (17/8/2024).
Meskipun gelaran itu hanya setingkat RT namun suasana kemeriahan dan keguyuban warga tampak sekali, seluruh warga berbalut busana nuansa merah putih. Hadir dalam giat itu Ketua Kampung (RK) Suryoputran H. Bandrio Utomo, SE, Ketua RW 10 Suryoputran Suharyanto dan para Ketua RT se-RW 10 Suyoputran.
“Acara ini tidak ada kepanitiaan secara resmi, semuanya dilakukan dengan gotong royong oleh seluruh warga, baik muda dan tua dengan guyub. Dari memasak hidangan hingga menyajikan, serta memasang pernak-pernik hiasan dan panggung,” terang Amtono, warga RT 37 Suryoputran kepada bernasnews, di sela-sela kegiatan.
Gelaran dibuka dengan lantunan dua lagu kebangsaan, Indonesia Raya dan Tujuh Belas oleh Kelompok Paduan Suara Ibu-ibu RT 37 Suryoputran, dengan iringan musik organ tunggal dan diikuti serentak oleh seluruh yang hadir dengan sikap sempurna.
Dalam sambutannya, Ketua RT 37 Suryoputran Tri Murdani menyampakan ucapan terima kasih atas kehadiran Ketua Kampung Suryoputran, Ketua RW 10 dan Ketua RT se-RW 10 Suryoputran. “Terima kasih atas partisipasi serta kehadirannya untuk membersamai warga RT 37 Suryuputran, dalam acara malam tasyakuran malam yang membahagiakan bagi kita semua,” ucap dia.
Selanjutnya, Ketua RW 10 Suryoputran dalam sambutan mengatakan, bahwa gelaran malam ini bisa disebut Andrawinan (pesta bersama, Indonesia) dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurut Suharyanto, RT 37 Suryoputran kekinian terlihat semakin lama semakin semarak.
“Mudah-mudahan RT 37 ini bisa menjadi pelopor di Kampung Suryoputran, namun saya berharap beberapa RT yang lain juga bisa mengikuti, terutama dari RT 35, RT 36, dan RT 38 untuk mengawali berbuat yang sama. Semuanya demi kerukunan Kampung Suryoputran,” ujar Suharyanto, mantan Anggota DPRD Kota Yogyakarta, yang juga seorang musisi gaek.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kampung Suryoputran, bahwa acara malam ini bisa menjadi percontohan tidak hanya RT dalam lingkup kewilayahan RW 10 namun seluruh RT yang berjumlah 15 se Kampung Suryoputran. “Ini merupakan bentuk implementasi semangat kemerdekaan. Bagaimana semangat itu untuk mengubah keadaan,” ujar Bandrio.
Lanjut Bandrio mengungkapkan, semangat mengubah keadaan dengan bekerjasama warga ternyata juga bisa dilakukan. Acara seperti ini bisa menjadi salah satu moment untuk mempererat tali silaturahmi. Juga bisa untuk melakukan dan membangun bersama warga hal-hal yang positif.
“Penyelenggaraan semacam ini yang persoalannya adalah pada dana dan semangat. Punya dana namun tidak ada semangat untuk berubah akan tidak terlaksana. Sebaliknya punya semangat berubah namun tidak punya dana akan menumbuhkan kreativitas,” tandas Bandrio.
Acara tasyakuran selain andrawinan juga hiburan musik organ untuk mengiringi ibu-ibu RT 37 dan tamu yang unjuk kebolehan menyumbangkan suaranya. Gelaran semakin meriah saat kehadiran tiga wisman dari Jerman, yang kebetulan melintas bersedia untuk bergabung ikut mencicipi hidangan dan berjoget bersama warga dalam lantunan lagu Rungkat.
“Ketiga wisman dari Jerman bernama Hagif, Lya, dan Breset sudah seminggu lebih berwisata di Jogja. Saat tadi melintas kita ampirke untuk bergabung. Mereka sangat senang atas keramahan kita, sungguh sangat berkesan bagi mereka,” terang Kiki, warga RT 37, yang didaulat menjadi penterjemah atas kehadiran tiga wisman itu. (ted)