bernasnews — Ada tiga aspek yang penting dalam pengembangan pariwisata Kota Yogyakarta yaitu, atraksi, aksesibilitas dan amenitas yang harus terus ditingkatkan ketersediaan dan kualitasnya. Demikian dikemukakan oleh Pejabat Walikota Yogyakarta Sugeng Purwanto, dalam acara Workshop Integrasi Kekuatan Media Sosial dan Informasi Lintas Stakeholder dalam Meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan, di Kimaya Hotel, Rabu (14/8/2024).
Menurut Sugeng Purwanto dikutip dari Porta Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, bahwa Kota Jogja yang secara geografis luas wilayahnya hanya 32,8 kilometer persegi, harus semakin memperkuat narasi dan atraksi yang ditawarkan. Guna mengikat para wisatawan secara emosional maupun material.
“Menawarkan atraksi melalui agenda tahunan yang dinanti-nanti, akan menumbuhkan kedekatan emosional serta material dengan para wisatawan sehingga mereka selalu punya alasan untuk kembali lagi ke Jogja. Tentunya didukung dengan aksesibilitas sarana dan prasarana transportasi yang memadahi. Juga amenitas berupa fasilitas dan pelayanan yang berkualitas,” ucap Sugeng.
“Pemkot berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kota Jogja, dengan melibatkan semua unsur lintas sektor untuk berkolaborasi, mulai dari kota yaitu pemerintah, korporasi, komunitas, kampus dan masyarakat di tiap kampung,” tambah dia.
Penjabat Walikota Yogyakarta mengungkapkan, bahwa untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, bisa dilakukan dengan memperkuat branding dan narasi kampung wisata di 14 kemantren, yang kemudian publikasinya memanfaatkan berbagai media informasi yang ada.
“Di mana dalam branding dan promosi tersebut juga harus memantik para wisatawan agar berbagi pengalamannya selama berkunjung di Kota Jogja, sehingga terjadi getok tular atau word of mouth yang juga efektif untuk menarik minat wisatawan,” ujar Sugeng Purwanto.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Tri Retnani menjelaskan, bahwa tercatat pada tahun 2023 kontribusi sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencapai Rp 5,94 Triliun atau 12,88 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Yogyakarta.
Dikatakan, jumlah kunjungan wisatawan nusantara tahun 2023 mencapai 7.279.908 orang dan kunjungan wisatawan mancanegara sejumlah 309.674 kunjungan dengan lama tinggal 1,87 hari, namun hingga Juni 2024 menurun menjadi 1,7 hari. “Oleh karena itu diperlukan optimalisasi strategi promosi yang handal dan terukur, untuk menarik dan membangun kepercayaan calon wisatawan yang berdampak pada peningkatan lama tinggal,” terang Tri Retnani.
Selanjutnya, Direktur Jogja Tourism Training Center, Hairullah Ghazali menambahkan, bahwa pada tahun 2023 Kota Yogyakarta menjadi kota pilihan nomor satu masyarakat Indonesia untuk berwisata berdasarkan survei Good Stats.
Menurut Ghazali, banyak wisatawan domestik yang memilih Kota Yogyakarta sebagai destinasi saat libur panjang maupun akhir pekan. Pasalnya aksesibilitas dan amenitas yang sangat mendukung. “Namun memang yang kemudian harus terus ditingkatkan adalah daya tarik wisata, yang juga akan berdampak pada peningkatan lama tinggal wisatawan,” ujar dia. (ted)