News  

Gerakan Organikkan Jogja, Upaya Menumbuhkan Kepedulian Warga Kota dalam Persampahan

Usai kegiatan Workshop Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta, bertajuk ‘Organikkan Jogja’, peserta foto bersama. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta, bertajuk ‘Organikkan Jogja’, bertempat di Hotel Tara Yogyakarta, Selasa (30/7/2024). Kegiatan dalam rangka memaksimalkan percepatan gerakan Organikkan Jogja ini dihadiri oleh puluhan pengurus FBS se-Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta yang juga merupakan Ketua Bank Sampah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengemukakan, bahwa kegiatan ini untuk mempererat anggota Forum Bank Sampah se Kota Yogyakarta, khususnya guna mengoptimalisasikan gerakan Organikan Jogja.

“Perkuat komunikasi baik antar anggota FBS maupun masyarakat di masing-masing wilayah. Ini menjadi hal yang penting, bahwasannya pengelolaan sampah melalui Organikan Jogja bukan hanya gerakan saja, tetapi menjadikan warga Kota Yogyakarta yang peduli dengan penyelesaian persampahan,”kata Aman, dikutip dari Portal Berita Pemerintahan Kota Yogyakarta.

Sekda Kota Yogyakarta juga berharap para anggota FBS juga memaksimalkan sosialisasi gerakan Organikan Jogja kepada warga dengan berkolaborasi bersama Tim Penggerak (TP) PKK dan pengurus Bank Sampah yang ada di Kota Yogyakarta. “Oleh karena itu, setiap lembaga diwajibkan memiliki data yang konkrit di setiap wilayah,” ujar Arman.

Menurut dia, mewujudkan optimalisasi kegiatan FBS Kota Yogyakarta ini perlu adanya kelengkapan data di masing-masing wilayah. Sehingga, FBS mampu mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang dapat berdampak pada masyarakat khususnya dalam mengelola sampah dari rumah tangga. “Dengan memiliki data by name by address melalui pendekatan di wilayah, gerakan Organikan Jogja dapat berjalan dengan maksimal melalui FBS Kota Yogyakarta,” ucap Aman.

“Saya berharap, melalui FBS Kota Yogya ini dapat memberikan informasi mengenai pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik secara personal di setiap wilayah, bukan melalui whatsapp group. Sehingga informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami dengan jelas dan akurat,” lanjut dia.

Dikatakan, FBS Kota Yogyakarta ‘Organikan Jogja’ kini sudah diakui di level Kelurahan, secara resmi setara dengan LPMK ini diharapkan dapat memaksimalkan kegiatannya sampai pada level paling bawah yang didukung oleh kelurahan dan menjadikan program kegiatan FBS Kota Yogyakarta semakin kuat.

“Dengan demikian masyarakat di Kota Yogyakarta akan mengikuti langkah pemerintah untuk memaksimalkan program Organikan Jogja. Sehingga permasalahan sampah di Kota Yogyakarta yang semula sebanyak 200 ton per hari bisa berkurang, setidaknya 30 ton per hari melalui gerakan Organikan Jogja,” harap Aman Yuriadijaya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 689 bank sampah di Kota Yogyakarta. Menurut Sugeng, di Kota Yogyakarta ada sekitar 23.750 Kartu Keluarga (KK) di 2.532 Rumah Tangga (RT) yang dapat membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah secara maksimal.
“Perjalanan kita cukup panjang sampai di detik ini. Harapannya, kini masyarakat terus bersemangat dalam pengelolaan sampah dan menjadikan Kota Yogyakarta terbebas dari sampah,”ujarnya. (ted)