Mudahkan Siswa SMP Belajar Sains, Mahasiswa UNY Ciptakan Virtual Laboratorium

Taufiq Bayu Nur Rahmat, Cahyaningrum Solehati, Saadah Vidaroini, dan Salwa Talitha Zabrina mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY penggagas virtulab elektrik. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Sekelompok Mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas Virtulab (Virtual Laboratorium) Elektrik guna meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik SMP. Tim mahasiswa itu terdiri dari Taufiq Bayu Nur Rahmat, Cahyaningrum Solehati, Saadah Vidaroini, dan Salwa Talitha Zabrina.

Karya ini berhasil lolos menjadi finalis dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tahun 2024 pada divisi Inovasi Pembelajaran Digital Pendidikan (IPDP).

Taufiq Bayu Nur Rahmat mengemukakan, bahwa praktikum dengan virtual laboratorium akan membuat materi yang disampaikan lebih menarik dan mudah diterima karena peserta didik berkontribusi secara langsung.

“Virtual laboratorium berbasis Scratch fleksibel digunakan dimana saja dan dapat diakses melalui smartphone atau laptop. Selain itu, virtual laboratorium ini berfungi untuk mengatasi permasalahan keterbatasan alat praktikum,” kata dia, melalui keterangan yang dikirim oleh Humas UNY, Rabu (29/5/2024).

Lanjut Taufiq memaparkan, pembelajaran dengan virtual laboratorium ini menjadi salah satu penerapan Merdeka Belajar yang akan mempermudah proses belajar peserta didik pada materi listrik dinamis. “Oleh sebab itu, pembelajaran listrik dinamis dapat meningkatkan keterampilan proses sains,” ungkap dia.

Cahyaningrum Solehati menambahkan, dalam proses pembelajaran fisika, listrik dinamis termasuk materi yang sulit dipahami oleh peserta didik. “Maka pada pembelajaran ini diperlukan media yang bisa membantu peserta didik dalam mempermudah pemahaman pokok bahasan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” ujarnya.

“Virtual laboratorium berfungsi untuk menjelaskan materi-materi abstrak seperti pelajaran fisika dimana pembelajaran menjadi lebih bermakna dengan memberikan pengalaman langsung lewat gejala yang sedang dipelajari,” lanjut Cahya.

Hal ini dapat menumbuhkan keterampilan proses sains peserta didik. Pada pembelajaran mengenai arus listrik, aliran elektron, serta hukum-hukum didalamnya, peserta didik akan cenderung kesulitan dalam memahami konsep apabila pembelajaran hanya dilakukan dengan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab.

“Maka pada pembelajaran ini diperlukan media yang bisa membantu peserta didik dalam mempermudah pemahaman pokok bahasan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi seperti pembelajaran berbasis virtual laboratorium,” ungkap Cahya.

Dikemukan oleh Saadah Vidaroini, bahwa pengembangan penelitian ini memakai 4D model yang mencakup 4 tahapan yakni define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan tahap disseminate (penyebarluasan). Inovasi teknologi digital memanfaatkan platform Scratch guna mengintegrasikan konsep materi, virtual lab, dan latihan soal menjadi suatu media pembelajaran listrik dinamis dengan visualisasi grafis yang menarik.

“Virtual laboratorium dikembangkan dengan konsep eksperimen maya yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan eksplorasi langsung terhadap konsep listrik dinamis,” ucap Saadah.

Kegiatan ini menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan pendekatan Student Centered Learning yang menuntut peserta didik lebih aktif serta guru bertindak sebagai fasilitator menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Eksperimen akan dilakukan menggunakan virtual laboratorium berbasis Scratch.

Sementara evaluasi dalam pembelajaran dengan cara mengukur pengetahuan (kognitif), keterampilan (afektif), dan sikap (psikomotorik) peserta didik dalam melaksanakan eksperimen dan dilakukan dengan mengukur hasil pretest dan posttest dari peserta didik.

Hal ini memerlukan integrasi antara pendidik, peserta didik, dan pemerintah untuk mendukung implementasi program. Terdapat prediksi hasil penelitian yaitu terjadinya proses pembelajaran interaktif, sehingga pemahaman dan keterampilan proses sains peserta didik akan meningkat.

Lebih lanjut, Salwa Talitha Zabrina menjelaskan, bahwa prediksi yang diperoleh dan dilakukan peserta didik adalah adanya kegiatan pembelajaran yang interaktif, sehingga dapat meningkatkan pemahaman serta proses sains peserta didik.

Menurut Salwa, Virtulab Elektrik ini dapat digunakan oleh peserta didik secara gratis. Virtulab Elektrik ini juga dirancang untuk dapat digunakan pada smartphone dan laptop/komputer sehingga bisa disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki peserta didik. Adanya Virtulab Elektrik ini diharapkan dapat membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan menarik.

“Dengan demikian, peserta didik memiliki pemahaman yang benar mengenai konsep listrik dinamis pada fisika, sehingga keterampilan proses sains peserta didik dapat meningkat signifikan. Selain itu, peserta didik juga diharapkan mampu mendapatkan hasil yang baik pada materi listrik dinamis,” ujar Salwa. (*/ ted)