bernasnews — Tradisi Hajad Dalem Garebeg Sawal Keraton Yogyakarta kembali digelar pada Kamis (11/04/2024) mulai pukul 09.00 WIB. Tahun ini, terdapat beberapa penyesuaian penting dalam pelaksanaan Garebeg Sawal, salah satunya adalah penambahan satu lokasi untuk pembagian pareden ubarampe gunungan, yaitu Ndalem Mangkubumen yang bertujuan mengembalikan tradisi masa lampau.
Kampus 1 Universitas Widya Mataram (UWM) yang berlokasi di dalam lingkungan Ndalem Mangkubumen menjadi saksi kembalinya tradisi masa lampau tersebut.
Hadir dalam acara ini adalah GKR Mangkubumi yang menerima dan membagikan gunungan di Ndalem Mangkubumen. Kehadirannya memberikan nuansa istimewa pada acara tersebut. Tak hanya itu, Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dan dosen Prodi Arsitektur UWM yang juga seorang kandidat doktor dari bidang ilmu arsitektur budaya Padmana Grady Prabasmara, S.T., M.Sc. juga turut hadir untuk menyaksikan acara tersebut
Garebeg Sawal merupakan perwujudan rasa syukur akan datangnya Idul Fitri. Makna dan simbolisasi dalam upacara gunungan pun menjadi sorotan. Ndalem Mangkubumen, yang kini berfungsi sebagai Kampus 1 UWM, tetap mampu memelihara fungsinya sebagai simbol kebudayaan.
“Tradisi harus terus berlanjut dan UWM adalah bagian integral dari Keraton Yogyakarta yang memelihara tradisi kultural”, ucap Prof. Edy Rektor UWM, yang juga mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini, dalam keterangan yang dikirim oleh Humas UWM.
Grady menambahkan, bahwa Ndalem Mangkubumen memiliki nilai tinggi, baik dari segi sejarah maupun fisiknya yang menyerupai keraton. Menurutnya, nilai-nilai fisik bangunan Ndalem Mangkubumen tetap memiliki makna yang kuat, meskipun sekarang berfungsi sebagai bangunan pendidikan.
“Dengan adanya acara gunungan ini, Ndalem Mangkubumen sekali lagi menegaskan perannya sebagai museum hidup kebudayaan,” tandas Grady. (*/ nun)