News  

Kolaborasikan Unsur 5K: Guna Mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif

Pj. Walikota Yogyakarta Singgih Raharja, SH. M.Ed . (Foto: Istimewa)

bernasnews — Guna mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Kreatif, dengan segala sumber daya yang telah dimilikinya adalah dengan mengkolaborasikan usnsur 5K yakni Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus. Demikian disampaikan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, dalam kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Menuju Yogyakarta Kota Kreatif, Burza Hotel Yogyakarta, Selasa (5/3/2024).

FGD ini  merupakan forum yang sangat lengkap dengan harapan dapat menghasilkan ide-ide utnuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif. Bahannya sudah lengkap lantaran sumber daya manusia yang dimiliki mulai dari komunitas, akademisi, pelaku usaha.

“Juga masyarakat dengan budaya dan produk kreatifnya sudah ada di Kota Yogyakorta. Ini merupakan suatu ekosistem yang sangat kuat dan bagus, untuk mendukung terwujudnya Yogyakarta sebagai Kota Kreatif,”ungkap Singgih Raharjo, dikutip dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta.

Menurut Singgih, dari semua komponen dan sumber daya yang sudah ada di Kota Yogyakarta, dapat mengoptimalkan pertumbuhan 17 sub sektor ekonomi kreatif dengan mengintegrasikan setiap unsurnya untuk dilibatkan dalam peta jalan branding Yogyakarta sebagai Kota Kreatif dalam setiap aktivitasnya. 

“Ini merupakan ekosistem yang kuat dan bagus, tinggal bagaimana menyusun semua komponen itu menjadi satu kekuatan yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta,” kata dia.

“Pasalnya kalau kita melihat komunitas itu sudah bergerak terlebih dahulu melalui even kreatif, musik, kuliner dan subsektor ekonomi kreatif lainnya. Sehingga inilah yang kemudian dalam branding YK kami susun road map guna memberikan gambaran bagaimana segala aktivitas eknomi kreatif di dalamnya,” lanjut Singgih.

Singgih Raharjo pun yakin apabila dalam proses untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif, juga akan berdampak baik terhadap seluruh ekosistem masyarakat. Mulai dari produk UMKM, produk budaya, pariwisata, bisnis dan produk lainnya. “Semua akan bergerak dan masyarakat juga mendapatkan dampak dari kegiatan dari kota kreatif itu sendiri,” pungkasnya.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Setda Kota Yogyakarta Raden Roro Andarini menambahkan, bahwa kegiatan FGD tersebut menjadi tindak lanjut dari hasil rapat dan koordinasi dengan berbagai perangkat daerah. Juga berdasar sosialisasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tata Kelola Kota Kreatif.

“Pemkot Yogyakarta bersepakat untuk melakukan uji petik ulang pada program PMK3I atau Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia. Dalam hal ini melalui FGD akan dihimpun aspirasi serta mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta,” ujar Andarini. (ted)