News  

Pasok Energi Bersih PLTU, PLN EPI Tambah 50 Ribu Tanaman Biomassa di Gunungkidul

PLN EPI Gelar Penanaman Tanaman Biomassa Program Desa Berdaya Energi di Kalurahan Karang Asem, Gunungkidul, Kamis (22/2/2024). (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menciptakan green economy village di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui program bertajuk CSR Desa Berdaya Energi.

Program yang diinisiasi sejak tahun 2023 lalu itu juga bertujuan untuk memasok biomassa kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU. Pihaknya ingin mendukung program zero emision yang mulai dicanangkan pemerintah itu dengan memanfaatkan batang dari tanaman biomassa tersebut.

Guna mengakomodir kebutuhan itu, saat ini pihaknya kembali melakukan penanaman dengan jumlah yang sama yakni sebanyak 50 ribu bibit tanaman indigofera di atas 30 hektar lahan Sultan Ground serta tanah kas desa di Kalurahan Karang Asem dan Gombang, Gunungkidul.

Perwakilan Direktorat Biomassa PLN EPI, Hermawan Donny, mengatakan penanaman di tahap pertama itu sudah menuaikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar. Itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang ikutserta memanfaatkan daun tanaman indigofera sebagai tambahan pakan ternak di tengah musim kemarau yang masih terasa hingga saat ini. Sementara rantingnya, akan dimanfaatkan untuk Co-firing biomassa PLN pada pembangkit PLTU.

“Program ini adalah kelanjutan dari program sebelumnya dan nantinya akan berkelanjutan di tahap tahap selanjutnya, dimana tujuannya adalah selain pemberdayaan masyarakat, juga berkaitan dengan program green energi, green economy vilage yaitu modal masyarakat untuk membuat energi hijau dimulai dari desa dan berkelanjutan akan digunakan sebagai energi bersih di PLN tentunya,” ujar Perwakilan Direktorat Biomassa PLN EPI, Hermawan Donny dalam acara Penanaman Tanaman Biomassa Program Desa Berdaya Energi di Kalurahan Karang Asem, Gunungkidul, Kamis (22/2/2024).

Donny tak menepis bahwa ekosistem hijau yang sedang dibangun bersama di Kabupaten Gunung Kidul itu juga menjadi salah satu bagian dari program pengembangan biomassa berbasis keterlibatan masyarakat.

Secara perlahan, pihaknya ingin program itu mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat sekitar apalagi mereka juga memberikan pendampingan tentang bagaimana pembuatan pakan ternak dan pupuk organik yang tentunya memiliki nilai jual.

Pihaknya berharap percontohan ini bisa mendukung perekonomian di dua kalurahan tersebut yang ke depan juga diharapkan bisa memberi dampak signifikan bagi daerah setempat dan menjadi percontohan bagi wilayah lainnya.

“Secara sirkular dapat membantu masyarakat untuk terus bisa melakukan program energi hijau secara nasional kemudian juga dapat membantu masyarakat juga meningkatkan taraf hidup di bidang pertanian secara luas, baik di pertanian dan di peternakan,” ucap dia.

Donny juga menyebut program berbasis keterlibatan masyarakat ini juga untuk secara bersama-sama menurunkan emisi gas rumah kaca hingga tahun 2030. PLN ingin memulai implementasi program pemanfaatan biomassa sebagai pengganti batu bara atau co-firing.

Dimana strategi pemenuhan volume rantai pasokan biomassa saat ini akan mengoptimalkan sumber daya setempat dan keterlibatan masyarakat.

“Harapannya selain daun digunakan masyarakat, batang batangnya juga dapat digunakan bahan bakar covering di PLTU untuk mengurangi penggunaan batu bara atau energi fosil sehingga kita dapatkan energi hijau dan dapat berkelanjutan dengan volume yang lebih besar. Sehingga pengurangan energi fosil atau energi yang tidak terbarukan dapat tergantikan dengan energi massa ini,” imbuhnya.

Lurah Karangasem Kabupaten Gunungkidul, Parimin menyampaikan terimakasih atas komitmen PLN EPI yang masih membersamai pihaknya lewat berbagai program pendampingan dan pelatihan yang masih dilakukan di Kalurahan Karang Asem dan Gombang.

Pihaknya berharap hal ini bisa menjadi berkelanjutan bagi masyarakat.

“Nantinya harapan kami program ini berkelanjutan karena dampak yang sudah kami rasakan itu bisa memberdayakan masyarakat terutama kemarin diadakan pelatihan dalam pengembangan nya, baik itu pengembangan pupuk juga fermentasi pakan dan juga ini nanti akan dikembangkan untuk peningkatan ekonomi,” kata Parimin.

Sementara Ketua Gapoktan Asem Mulia, Kalurahan Karangasem Sunarto mengaku tak ada kesulitan yang berarti selama proses penanaman tanaman biomassa tersebut.

“Kebutuhan masyarakat disini terpenuhi. Apalagi (tanaman biomassa tumbuh) bagus, didekat lapangan Karang Asem ada yang sudah jadi,” tandasnya. (lan)