News  

Perlu Peran Aktif Masyarakat untuk Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan di Jogja

Pemerhati Masalah Sosial, Ekonomi dan Kesehatan, Dra Prima Sari, FLMI soroti masalah pariwisata berkelanjutan di Yogyakarta. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata, Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi primadona bagi banyak wisatawan. 

Bahkan konsep pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable tourism pun mulai digalakkan oleh Pemerintah untuk memberikan dampak jangka panjang baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung. 

Pemerhati Masalah Sosial, Ekonomi dan Kesehatan, Dra Prima Sari, FLMI mengatakan perkembangan pariwisata seperti pertambahan arus kapasitas akomodasi, populasi lokal, budaya, dan lingkungan, dimana perkembangan pariwisata dan investasi baru dalam sektor pariwisata seharusnya tidak membawa dampak buruk tetapi justru dapat menyatu dengan lingkungannya.

“Ada beberapa inisiatif diambil oleh sektor publik untuk mengatur pertumbuhan pariwisata agar menjadi lebih baik dan menempatkan masalah akan sustainable tourism sebagai prioritas karena usaha atau bisnis yang baik dapat melindungi sumber – sumber atau asset yang penting bagi pariwisata tidak hanya untuk sekarang tetapi dimasa depan”. kata Pemerhati Masalah Sosial, Ekonomi dan Kesehatan, Dra Prima Sari, FLMI, Rabu (31/1/2024).

Menurut Prima, pariwisata berkelanjutan itu sendiri harus ada kaitannya dengan usaha menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada generasi ini agar dapat dinikmati untuk generasi yang akan datang. 

Jika menilik Yogyakarta, saat ini pariwisatanya terus berkembang dengan munculnya desa-desa wisata, ditambah atraksi wisata nya yang istimewa. Hal ini menjadi peluang baru namun dalam pembangunan pariwisata itu tentunya tidak bisa dipisahkan dengan partisipasi masyarakat. 

Prima menyebut masyarakat tidak ditempatkan lagi sebagai obyek yang hanya menerima apa yang diputuskan oleh Pemerintah, tetapi masyarakat juga harus ditempatkan sebagai subyek dalam mengembangkan pariwisata itu sendiri.

Keterlibatan ,masayarakat dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata menyebabkan timbulnya rasa memiliki dan ingin turut memelihara potensi pariwisata di daerahnya. Hal ini bisa terjadi ketika masyarakat lokal memiliki pengetahuan fenomena alam dan budaya yang ada di sekitarnya. Karena pariwisata merupakan produk hospitallity,  maka modal keramahan secara otomatis masayarakat Yogyakarta menjadi daya dukung yang utama. Ketika semua kebijakan dan keseimbangan ini terjadi maka dengan sendirinya akan terjadi peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah – PAD dan kesejahteraan masyarakat.

“Masyarakat akan secara otomatis terlibat aktif terutama dalam hal kebersihan, penyediaan kedai-kedai dengan hygiene food, pengelolaan sampah, ketertiban umum,  dan lain-lain,” kata Caleg yang maju ke DPR RI dapil DIY ini.

Ia pun mengingatkan agar pariwisata di Yogyakarta yang sudah menjadi primadona bagi para wisatawan ini harus terus dikembangkan menjadi pariwisata berkelanjutan. Untuk mendukung hal itu, Prima meminta agar Pemda terus dan gencar menerapkan clean desk policy. 

Sebagai contoh kecil yang sudah dilakukan adalah adanya larangan merokok dn membuang sampah sembarangan di tempat-tempat wisata, seperti Malioboro, kKraton, kawasan cagar budaya  dan tempat-tempat yang lainnya. Dengan demikian, alam, lingkungan hidup dan kelestariannya penting untuk diperhatikan secara penuh dan mendapat perlindungan agar keanekaragaman hayati tetap terjaga. 

“Dampak positifnya dari pengembangan pariwisata meliputi yang pertama memperluas lapangan kerja; kedua bertambahnya kesempatan berusaha; ketiga meningkatkan pendapatan; keempat terpeliharanya kebudayaan setempat; dan yang kelima dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan. Makanya itu penting karena untuk mengurangi dampak pariwisata terhadap masyarakat lokal dan lingkungan,” tuturnya.

“Ini tugas kita ke depan. Untuk itu sejalan dengan program pemerintah perlu segera mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur, mendorong pengembangan atraksi wisata, meningkatkan kualitas amenitas, memperkuat promosi wisata, dan terus mendorong investasi,” pungkasnya. (lan)