News  

Bank Indonesia Gencarkan Sosialisasi Penggunaan QRIS untuk Masyarakat Jogja

Bank Indonesia gencarkan sosialisasi penggunaan QRIS dalam Pekan QRIS Nasional 2023. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Pesatnya teknologi membawa perubahan yang cukup pesat di berbagai bidang termasuk sektor ekonomi dimana saat ini tren terhadap pengunaan dan transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara masif masih terus digencarkan oleh Bank Indonesia sebagai media pembayaran digital yang sah dalam sektor ekonomi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan proses pembayaran dari yang harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang tunai itu kini berubah menjadi simpel dimana pembayaran dapat dituntaskan dalam hitungan detik.

Guna mendukung perkembangan tersebut, BI terus mendorong penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran cashless yang praktis.Bahkan belum lama ini, dalam Pekan QRIS Nasional 2023 dengan tema “Wujudkan Semangat 45! #AyoPakai QRIS”, Ibrahim menyebut pihaknya ingin memperkenalkan QRIS secara lebih luas kepada masyarakat.

“Kami berharap semoga di semua kabupaten dan kota yang ada di DIY sudah semakin jauh untuk memanfaatkan metode pembayaran secara digital termasuk melalui QRIS ini,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim dalam acara Pekan QRIS Nasional 2023 di Jogja City Mall.

Event tahunan PQN 2023 ini menjadi salah satu dukungan untuk semakin meningkatkan literasi masyarakat terkait perkembangan digitalisasi pembayaran, mendorong optimalisasi penggunaan QRIS dan upaya mewujudkan Smart City.

Sejauh ini QRIS sendiri dikatakan Ibrahim telah banyak digunakan oleh beragam merchant, baik yang merupakan pedagang ritel di warung, pasar, ruko, hingga merchant yang berada di tempat mentereng, seperti mal.

Kendati begitu, ia tetap berharap PQN dapat mendorong perluasan QRIS, baik dari sisi penggunaan, volume transaksi, dan penambahan merchant.

“Kita kejar untuk program dua tahun belakangan ini bagaimana mensosialisasikan agar pengguna dan masyarakat yang memanfaatkan QRIS ini semakin banyak. Pada ujungnya adalah transaksi CEMUMUAH, cepat, murah, mudah, aman, dan andal sehingga pada akhirnya masyarakat sendiri yang menikmati nya,” ujarnya.

Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman, Elli Widiastuti mengatakan pihaknya sudah mulai menggencarkan digitalisasi di berbagai pembayaran.

Ia menyebut digitalisasi transaksi keuangan itu menjadi suatu mandat dan tuntutan yang tidak dapat dihindarkan, sehingga kebutuhan pasar mulai dari pemerintah hingga dunia usaha harus bisa beradaptasi dari pembayaran konvensional menjadi digital.

“Seluruh pembayaran pajak di kabupaten Sleman juga sudah dilakukan secara non tunai, sementara untuk retribusi daerah sudah dilakukan secara bertahap, seperti dinas perhubungan hingga BKAD,” pungkasnya. (lan)