Peringati Hari Jadi Ke-4, Komunitas Keris Lar Gangsir Gelar Pameran Tafsir Visual Keris Dalam Gambar#2

Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kandha Kabudayan) DIY Cayo Widayat, SH, M.Si yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY didampingi Ketua Lar Gangsir Hedi Hariyanto (Kanan) secara simbolis menghunus keris membuka pameran, Jumat (16/6/2023). Foto: Tedy Kartyadi/ bernasnews.

bernasnews – Sebagaimana kita ketahui bahwa keris (tosan aji) sebagai warisan budaya memiliki banyak aspek yang masih perlu dikaji serta dihayati oleh masyarakat pendukungnya. Sebagai produk budaya yang telah melintasi berbagai zaman, tentu keris telah melalui proses perkembangan yang panjang dan kompleks hingga mencapai ujudnya yang sekarang.

Oleh karena itu, Pekumpulan Tosan Aji Lar Gangsir kembali menggelar Pameran Lukisan dan Gambar, serta Pameran dan Bursa Keris, bertajuk ‘Tafsir Visual Keris Dalam Gambar #2’, bertempat di Grha Keris, Jalan Gamelan, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta.

Pameran Lukisan dan Gambar bertema keris, tanggal 16 – 20 Juni 2023, Jam 10:00 – 16:00 WIB. Adapun Pameran Keris dan Bursa Keris, tanggal 17 – 18 Juni, Jam 10:00 – 21:00 WIB.

“Ini adalah kali kedua Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir mengadakan pameran seni rupa keris dalam gambar. Setelah tahun lalu diselenggarakan di basecamp Lar Gangsir, Omah Dhuwung, Cangkringan, Kabupaten Sleman,” terang Ketua Lar Gangsir Hedi Hariyanto, dalam acara pembukaan pameran, Jumat (16/6/2023).

Dikatakan, pameran ini diikuti 20 perupa yang memiliki persinggungan khas terhadap keris. Terdapat 26 karya yang dipamerkan berupa drawing, lukisan dan digital print dengan berbagai media seperti kanvas, kaca, logam dan kertas.

Suasana pameran seni rupa keris dalam gambar di sudut yang berbeda dengan ruang pamer keris, di Grha Keris, Kota Yogyakarta. (Tedy Kartyadi/ bernasnews).

“Selain itu, juga dipamerkan sejumlah 39 bilah keris dari berbagai macam dhapur (bentuk). Mulai dari keris lurus, keris luk 3 hingga keris luk 13. Sedangkan mengenai tangguh secara umum terwakili oleh keris Jawa Mataraman, Majapahit, Bali, Pajajaran, Cirebon, Blambangan, Madura, dan keris era baru,” beber Hedi.

“Keris-keris tersebut merupakan koleksi dari anggota Lar Gangsir dan kolektor keris di Jogja. Keragaman bentuk bilah, wrangka (sarung) dan asesori tersemat dalam bilah-bilah yang dipamerkan, menunjukkan kekayaan artistik bangsa kita. Gelaran ini juga bertepatan dengan Hari Jadi ke-4 Lar Gangsir,” imbuhnya.

Gelaran pameran tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kandha Kabudayan) DIY Cayo Widayat, SH, M.Si yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY yang berhalangan hadir. Sementara dalam bursa keris diikuti oleh pebursa dari berbagai wilayah di Jogja, merupakan salah satu penopang ekonomi kreatif berlatar budaya yang penting bagi keberlangsungan hidup keris, kini dan nanti. (ted)