bernasnews — Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk mengoptimalkan pengolahan sebelum sampah dikirim ke TPA Piyungan, baik melalui pemilahan sampah di sumber sampah, optimalisasi bank sampah dan sedekah sampah serta pengolahan skala kawasan melalui Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Sebagian masalah sampah diawali oleh kepedulian individu dalam melakukan pengelolaan sampah, minimal sampah yang dihasilkan dari rumahnya masing-masing. Kepedulian ini diawali oleh pengetahuan masyarakat tentang sampah itu sendiri. Sementara minimnya edukasi dapat menjadi salah satu penyebab tingkat kepedulian yang tidak kunjung meningkat.
Dalam rangka meningkatkan aktivitas edukasi ini, Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Sehati Kabupaten Sleman menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Tahap II, melalui Program Sekolah Sampah Sleman, bertempat di PSM Kasturi, Gempol, Condongcatur, Sleman, Rabu (31/5/2023).
TOT ini guna menyiapkan fasilitator handal ditingkat kapanewon di Kabupaten Sleman. Pesertanya adalah perwakilan kelompok pengelola sampah yang telah aktif selama ini, yang diharapkan dapat menduplikasi kegiatan yang telah dilakukannya pada lokasi lainnya.
Kegiatan TOT Pengelola Sampah ini didukung oleh berbagai pihak yaitu Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UII, PT. Environesia Global Saraya, CV. Madani Callysta Saibuyun, JPSM Sehati dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Diharapkan dengan adanya kolaborasi berbagai pihak dapat lebih cepat mewujudkan pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman yang lebih baik. (*/ nun)