bernasnews – Yayasan nirlaba Pijar Foundation kembali menghadirkan program Global Future Fellows (GFF) 2023 dengan tema Mencapai Keamanan Pangan di Tengah Ketegangan Global.
Tema ketahanan pangan sendiri dipilih lantaran merupakan salah satu isu prioritas pemerintah saat ini dimana kondisi tersebut dipicu dari besarnya populasi Indonesia, makin parahnya efek pemanasan global bagi produksi pangan, dan menurunnya minat pemuda pada sektor pertanian.
Setidaknya ada 36 perwakilan generasi muda peraih program GFF 2023 yang terlibat secara khusus untuk membahas persoalan ketahanan pangan di Royal Ambarrukmo, Jogja, beberapa waktu lalu.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury yang turut membuka rangkaian GFF, mengatakan isu ketahanan pangan masih akan relevan dan menjadi isu strategis nasional hingga tiga tahun ke depan.
Ada tiga alasan yang mendukung perkiraan ini salah satunya jumlah populasi dunia akan terus bertambah dan tidak semua negara punya sumber daya cukup. Pada 2050, diperkirakan Indonesia butuh tambahan 70 persen produksi ketimbang sekarang.
“Karena itu, lahan dan sumber daya akan semakin diperebutkan tak hanya untuk produksi pangan tapi juga untuk kebutuhan lainnya,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/5/2023).
Alasan yang kedua karena adanya perubahan iklim yang terbukti selama setahun terakhir telah sangat mempengaruhi produktivitas pangan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sementara alasan terakhir dilatar belakangi karena adanya keadaan geopolitik yang tidak menguntungkan dan mempengaruhi stok pangan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pahala menyebut butuh kerja sama dari berbagai pihak di bidang kebijakan, ekosistem, dan dan komunitas.
“BUMN hanya satu dari sekian pemain dan kami tidak bisa jalan sendirian. Dari sisi kami, Kementerian BUMN melihat bagaimana kami bisa menghasilkan laba dan sekaligus berperan merealisasikan ketahanan pangan. Di sinilah social dan economic value BUMN ditantang,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzile menuturkan bahwa GFF menawarkan kesempatan langka untuk mendorong diskusi dan aksi kolaborasi lintas sektor dan generasi di tengah ancaman yang mengintai ketahanan pangan dan pertanian.
Ia menyebut Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan dengan lebih cepat jika dilakukan secara bersama-sama.
“36 fellow terpilih yang berasal dari sejumlah Kementerian, Lembaga, BUMN, perusahaan swasta dan rintisan agrikultur, lembaga pendidikan, dan beberapa institusi strategis lainnya ini telah disaring dari lebih dari seribu peminat dari seluruh Indonesia,” pungkasnya. (lan)