bernasnews – Pemuda Gunungkidul, Aldi Aprianto (20), meninggal dunia usai tertembak senjara api milik oknum anggota polisi, pada Minggu (14/5/2023), malam.
Kepala Padukuhan Wuni, David Nurvianto mengatakan kejadian itu bermula saat dua padukuhan yaitu Wuni dan Tekik menggelar acara bersih Telaga Tekik.
Dalam rangkaian acara itu memang ada acara musik elekton campursari yang turut digelar pada Minggu (14/5/2023), malam.
“Semalam itu ada acara temu kangen Karangtaruna dan bersih Dusun. Ada juga musik elekton campursari,” kata Kepala Padukuhan Wuni, David Nurvianto, Senin (15/5/2022).
Saat acara musik elekton campursari dimulai, David menyebut sempat terjadi keributan antar penonton. Namun keributan ini berhasil terkondisikan dan tak lama tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan sebanyak satu kali.
Setelah terdengar suara tembakan itu, David menyebut salah satu panitia, Aldi yang saat itu sedang duduk di depan panggung tiba-tiba terkapar dengan lumuran darah.
Ia dan warga lainnya pun bergegas membawa Aldi ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.Sesampainya di Puskesmas, dengan memakai ambulan, korban dibawa ke RSUD Wonosari.
“Korban meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Kendati begitu, David meyakini bahwa oknum polisi tidak berniat menembak warga melainkan karena keeledoran sehingga menyebabkan muntah peluru yang berujung kematian.
“Seharusnya kan ditembakkan ke atas dulu ya, tapi ini kok ke bawah. Saya yakin tidak sengaja menembak orang,” tandasnya. (lan)
