BERNASNEWS.COM — Prof. Dr. Sunjoto DIP HE, DEA Guru Besar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Periode 2008-2011 dan Wakil Ketua Umum Yayasan Mataram Yogyakarta telah berpulang ke haribaan Allah SWT pada tanggal 17 Agustus 2021 pukul 23.00 WIB di RSA UGM, Yogyakarta.
Almarhum meninggalkan seorang istri dengan 3 orang putra, 3 orang menantu dan 4 orang cucu. Almarhum disemayamkan pada hari Rabu 18 Agustus 2021, sejatinya akan disemayamkan terlebih dahulu di Balairung UGM untuk dilakukan Upacara Penghormatan terakhir, akan tetapi karena masih PPKM Level 4, maka acara di Balirung tidak dapat diselenggarakan. Jenazah almarhum Prof Sunjoto dari rumah duka dibawa langsung ke Pemakaman UGM Sawitsari.
Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengatakan, UWM kehilangan sosok pemikir dan pemerhati budaya. Almarhum adalah pribadi yang sangat peduli, pendengar yang sangat memperhatikan suara dari para stafnya, dengan komentar yang pendek tetapi mengena dan disampaikan secara berkelakar membuat lawan bicara sering merasa tenang dan bersemangat untuk tetap bekerja dengan baik.
“Kami keluarga besar UWM sangat kehilangan sosok baik dan pengertian itu. Selamat jalan Prof Nyoto semoga sumbangsih bapak pada UWM menjadi semangat kami untuk menjadi lebih baik lagi,” ucap Prof Edy, Rabu (18/8/2021).
Prof Edy mengungkapkan, bahwa support Almarhum pada kegiatan-kegiatan budaya di UWM selama menjabat sebagai rektor direspon sebagai sebuah langkah yang akan berdampak besar di masa datang. Sebuah kegiatan amal budaya untuk mendekatkan kampus dengan masyarakat sekitarnya bagi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Wakil Rektor III Puji Qomariyah, SSos, MSi mengatakan, saat menjelang akhir periode kepemimpinan Prof. Soenjoto sebagai rektor UWM, diselenggarakan Kegiatan Pekan Budaya Masuk Kampus (PBMK), yang pada saat sambutan mengatakan bahwa PBMK tidak semata-mata gelaran budaya, namun adalah rangkaian pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum di kampus yang berkelanjutan.
PBMK merupakan upaya sivitas akademika UWM untuk membuka diri untuk terjadinya persinggungan budaya antara setiap elemen sivitas akademika dengan masyarakat luas yang akan membuka peluang bagi tumbuh-kembangnya budaya konstruktif yang lebih berwarna, lebih beragam, dan lebih indah pada saatnya di tengah perjalanan peradaban manusia yang berjalan sangat cepat.
Semoga langkah yang telah ditempuh UWM dalam mengembangkan pendidikan karakter dapat terus berlanjut di masa datang dengan peningkatan pencapaian kualitas maupun kuantitas. Tidak sebatas menggugurkan kewajiban atas semboyan sebagai kampus berbasis budaya, namun mampu memberikan sumbangsih pikiran-pemikiran, tenaga, bagi terwujudnya insan cita yang berkarakter dan berbudaya.
“Pidato di atas mengukuhkan dan menanamkan semangat UWM untuk terus berbenah dan mewujudnyatakan kampus berbasis budaya dengan semangat yang diwariskan oleh guru kita, sahabat kita Pak Nyoto,” ucap Puji. (Nuning)