BERNASNEWS.COM — Keberadaan bangunan Museum Seniman Giri Sapto yang berada di Desa Wukisari, Kecamatan Imogiri, Bantul, DIY perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak. Gedung museum yang dibangun dengan megah sejak tahun 2018, tampak belum rampung keseluruhan dan proses pembangunannya pun berhenti akibat adanya pandemi Covid-19.
Untuk saat ini setiap proyek pembangunan yang berhenti bisa beralasan dan bersembunyi di balik pandemi Covid-19, namun apabila tidak berkelanjutan yang akhirnya “mati suri” dan mangkrak sungguh sangat disayangkan.

Seorang tukang bangunan museum seniman Giri Sapto yang tidak bersedia disebut namanya menjelaskan, bahwa proses pembangunan gedung itu tinggal memasang keramik di dua lantai museum, penutup gedung dan finishing.
(Baca juga : Disayangkan, Museum Seniman di Imogiri Belum Beroperasi)
“Proses pembangunan terakhir memang agak
tersendat dan sejak adanya Covid-19 benar-benar dihentikan. Kelihatan pihak
yayasan mengalami kesulitan, kami hanya bisa berharap setelah pandemi ini
pembangunan museum Giri Sapto ini bisa dilanjutkan hingga bisa diresmikan,
serta digunakan,” ungkapnya kepada Bernasnews.com,
Sabtu (27/6/2020), saat ditemui di barak proyek pembangunan museum.
Sebagaimana pernah diberitakan oleh media ini beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kandha) DIY Eko Aris Nugroho, MSi sangat menyayangkan bahwa museum seniman Giri Sapto belum bisa beroperasi. Diduga karena pihak pengelola belum bisa memenuhi syarat pendirian museum.
“Ada dua syarat yang harus dipenuhi
pengelola museum yakni harus memiliki sumber dana sendiri dan memiliki koleksi,”
terang Eko Aris Nugroho usai membuka workshop jurnalistik yang diadakan
Barahmus DIY bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY di Gedung Mandala Bhakti
Wanitatama Yogyakarta, Selasa (25/2/2020).
Menurut Eko Aris Nugroho, pembangunan museum seniman tersebut sempat benar-benar menjadi prioritas. Itu luar biasa sebenarnya karena belum ada di dunia museum seperti itu. “Museum seniman itu sebenarnya benar-benar menjadi prioritas untuk dibangun dan beroperasi di DIY. Sebab, museum seniman sangat penting karena di dalam museum akan diisi karya-karya para seniman yang unik, indah dan menarik,” kata Eko.
Menurut Eko Aris Nugroho, pihak Yayasan Giri Sapto sebagai pengelola museum sudah pernah bertemu dengan pihak Dinas Kebudayaan DIY untuk mencari solusi. Dan tampaknya masalah sumber dana sendiri yang menjadi kendala utama. (ted)