Pameran Lukisan Mengenang 78 Tahun Pelukis Ida Hadjar

BERNASNEWS.COM – Ida Hadjar lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 19 Juni 1942. Ia dibesarkan di lingkungan batik dimana ayahnya adalah pegawai pemerintah yang ditugaskan sebagai kepala pabrik batik pada zamannya di Pekalongan.
.
Dalam perjalanan hidupnya, Ida Hadjar merupakan salah satu pelukis perempuan yang berkualitas kaliber nternasional. Ida dikenal sebagai pelukis yang idealis. Karya alumnus Akademi Seni Rupa ( ASRI) Yogyakarta ini ditampilkan dalam berbagai pameran nasional maupun internasional.

Ida pernah pula menjadi staf pengajar di jurusan seni lukis ASRI Yogya (1968-1990 ), mengajar batik selama tinggal di Ann Arbor, Michigan Amerika Serikat (1983-1984) dan mengajar batik di International Neighbors Ann Arbor, Michigan Amerika Serikat (1985).
.
Eksistensi sebagai pelukis diakui dengan meraih sejumlah penghargaan antara lain Penghargaan Seni Lukis di ASRI, Wendy Sorenson Memorial Award dari Amerika Serikat di bidang seni lukis pada tahun 1967. Dan pada tahun 1993 menerima penghargaan Canting Emas dari Pemerintah Indonesia untuk bidang seni lukis batik. Salah satu karya lukisan cat minyaknya dikoleksi Istana Negara.
.
Semasa hidupnya, Ida Hadjar aktif ikut serta berpameran bersama maupun tunggal, yang monumental adalah keikutsertaan di Jakarta Hilton (1985), ikut serta pameran di The International Club Washington DC Amerika Serikat (1983), North Campus Commons di Ann Arbor Michigan Amerika Serikat (1984 ), The Summer Art Fairs di Ann Arbor Amerika Serikat (1985 &1994), Pameran Seni Lukis Batik di Penang Malaysia 1994 dan di World Economy Forum, Davos, Switszerland pada tahun 2000.

Ida Hadjar wafat di Yogyakarta, pada 4 Januari 2004. Dan untuk mengenang 74 tahun Ida Hadjar, digelar pameran lakisan karyanya di Tiga Roepa Cafe Jadoel & Galeri Jalan Pandega Marta Raya 43 Yogyakarta mulai
19 Juni sampai dengan 30 Juni 2020 pukul 14.00-21.00 WIB

Ida Hadjar merupakan salah satu pelukis wanita terbaik yang dimiliki Indonesia selain Lucia Hartini. Tidak banyak sumber yang memuat tentang biografi beliau, namun karya-karyanya tetap menjadi jejak keberadaannya di dunia seni lukis Indonesia.

Menurut pengalaman beberapa perupa lukis wanita lainnya, seniman wanita jika sudah menikah menjadi tidak seproduktif sebelumnya, karena melukis membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran. Jika sudah melukis akan susah untuk berhenti dan bisa lupa waktu bahkan keluarga.

Lukisan Ida Hadjar memang unik dan mempunyai ciri khas tersendiri serta makna surealisnya yang melekat pada setiap coretan tintanya. Tidak heran jika lukisannya banyak diminati para kolektor lukisan baik dalam maupun luar negeri. (Dennis Purito Yapsir, putera dari Ida Hadjar)