BERNASNEWS.COM — Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta dan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (Kafegama) DIY menyerahkan paket sembako kepada sekitar 500 Buruh Gendong, Senin (6/4/2020). Penyerahan bantuan paket sembako tersebut diserahkan kepada perwakilan Buruh Gendong Pasar Beringharjo dan Staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta yang mewakili Buruh Gendong.
Dalam kegiatan ini distribusi bantuan sembako dibantu oleh Disperindag Kota Yogyakarta selaku pengelola pasar tradisional di Kota Yogyakarta. Sementara, kegiatan penggalangan donasi kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak minggu yang lalu. Donasi dikumpulan dari pengurus dan anggota ISEI cabang Yogyakarta (ISEI Jogja) dan Kafegama DIY. Dari donasi yang terkumpul kemudian dibelikan paket sembako berupa beras, mie instant, dan sebagainya.

“Kegiatan aksi sosial Kafegama DIY ini merupakan kegiatan yang kedua, sebelumnya kami memberikan paket bantuan yang berisi, masker, hand sanitizer, dan multivitamin kepada 1.000 pedagang pasar di Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan selanjutnya Kafegama DIY secara langsung menggandeng ISEI Jogja.,” jelas Bogat AR selaku Ketua Kafegama DIY.
Mengapa Buruh Gendong perlu mendapat bantuan? Menurut Bogat AR, Buruh Gendong adalah salah satu pedagang pasar yang terdampak langsung secara ekonomi. Pandemi Covid-19 menjadikan aktivitas di Pasar Beringharjo dan pasar tradisonal di Kota Yogyakarta menurun drastis. Kondisi tersebut menjadikan penghasilan dari Buruh Gendong juga menurun dan bahkan terkadang tidak memperoleh penghasilan.
“Seperti
diketahui, Buruh Gendong menawarkan jasa untuk menggendong barang belanjaan
dari pasar sampai tempat di laur pasar atau tempat parker. Dari jasa tersebut
mereka tidak pernah menentukan tarif atau ongkos namun diberi seikhlasnya oleh
yang meminta jasa mereka,” ungkap Bogat AR.
Y. Sri Susilo selaku Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta dan sekaligus Humas Kafegama DIY, menambahkan, dalam aksi sosial ISEI Jogja kali ini bersinergi dengan Kafegama DIY. Dengan bersinergi tersebut diharapkan pengumpulan donasi yang dilakukan menjadi lebih optimal. “Hal tersebut juga berkaitan dengan pengurus dan anggota Kafegama DIY dipastikan menjadi anggota ISEI Jogja, bahkan sebagian juga menjadi Pengurus ISEI Jogja,” ujar Y. Sri Susilo.
Lanjut Susilo berharap, bahwa dalam kegiatan selanjutnya ISEI Jogja, di samping tetap menggandeng Kafegama DIY direncanakan menggandeng pihak lain misalnya Kantor Perwakilan BI DIY. “Rencana aksi sosial selanjutnya adalah memberi bantuan kepada pedagang kaki lima. Mereka juga pelaku ekonomi mikro yang terdampak langsung secara ekonomi,” demikian tutup Sekretatis ISEI Jogja. (ted)