Pertelon Art Festival Suryoputran: Memasyarakatkan Seni bersama Para Legend

BERNASNEWS.COM — Dalam rangka memeriahkan dan memperingati 91 tahun Sumpah Pemuda, Pemuda-Pemudi Suryoputran menggelar serangkaian seni dan budaya bertajuk “Pertelon Art Festival Suryoputran 2019: Memasyarakatkan Seni bersama Para Legend”, Senin 28 Oktober 2019, pukul 15:00 – 24:00 WIB, di Pertelon (pertigaan) Jalan Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta.

“Konsep kegiatan adalah street art performance, yaitu pertunjukan seni dengan menggunakan media jalan sebagai panggung utama. Kegiatan terbagi dalam 3 segmen, meliputi Festival Seni dan Budaya, Pertelon Art, dan Festival Jajanan Rakyat,” terang Satriyo Ayodya selaku Event Director, kepada Bernasnews.com, Jumat (25/10/2019).

Festival Seni dan Budaya merupakan rangkaian seni dan budaya, seperti, tari tradisional, kontenporer maupun modern. Juga pentas musik, marching band, jathilan, pantomin, serta kolaborasi pementasan wayang dan teather. Pertelon Art adalah area pertigaan jalan yang akan digunakan sebagai main stage (panggung utama) yang dihiasi dengan beragam dekorasi dan seni instalasi yang unik nan artisitik. Sedangkan Festival Jajanan Rakyat adalah sarana memperkenalkan makanan atau kuliner khas Nusantara, khususnya kuliner nJeron Beteng Kraton.

“Beberapa seniman legend-nya Yogyakarta juga sudah bersedia untuk meramaikan hajatan besok, antara lain, seniman tari dan budayawan Didik Nini Thowok, Pantomimer Jemek Supardi, Hip Hop KM 7, Jahanam, Tari dari Yayasan Among Beksa, Anterdans, dan lain sebagainya. Acara dipandu oleh MC 2 Derajat Celcius,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Ketua RK Suryoputran H. Bandrio Utomo, SE, menambahkan, kegiatan tersebut sengaja diselenggarakan di Pertelon (pertigaan) Jalan Suryoputran dengan berlatar belakang Kampung Sekullanggen, kampung kediaman para abdi dalem juru masak kraton. Tempatnya cukup strategis dan tidak begitu mengganggu akses jalan warga di sekitarnya.

Juga untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda bahwa di Wilayah Suryoputran ini ada beberapa tempat bersejarah berdasar toponame seperti halnya Kampung Sekullanggen, Kampung Pesindenan, Kampung Segaran, yang dapat diekplorasi guna menambah khasanah pariwisata di Yogyakarta.

“Selain itu, dengan memperingati Sumpah Pemuda. Kalau dulu zaman penjajahan, musuh pemuda adalah terlihat secara phisik Kumpeni Belanda dan Jepang. Namun sekarang ini zaman now, musuh anak muda atau pemuda yang sebenarnya adalah rasa malas, kurang ide/ kreatif, kurang berani bersikap, dan kurang kritis,”imbuh Bandrio. (ted)