Suasana Mendebarkan Saat Penari Jathilan Kesurupan

Para penari kesenian jathilan dari kelompok Kudho Asmoro saat tampil dalam pra-event FKY di Gerbang Barat Gedung Kepatihan, Sabtu (15/6/2019). Foto : Divisi Komunikasi FKY 2019
Para penari kesenian jathilan dari kelompok Kudho Asmoro saat tampil dalam pra-event FKY di Gerbang Barat Gedung Kepatihan, Sabtu (15/6/2019). Foto : Divisi Komunikasi FKY 2019

BERNASNEWS.COM – Pre-event Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019 yang digelar di Gerbang Barat Gedung Kepatihan, Sabtu (15/6/2019) cukup seru dan mendebarkan.

Dalam acara yang berlangsung pukul 15.00 hingga 17.00 ini menampilkan kesenian jathilan dari kelompok Kudho Asmoro. Janur-janur yang melambung ke langit dan musik gamelan pengiring tarian menarik perhatian pengunjung Malioboro untuk berhenti dan menonton.

Suasana semakin seru ketika para penari mulai ndadi atau kesurupan. Mereka berjoget mengikuti alunan musik dan menampilkan atraksi seperti memakan arang panas dan bunga. Atraksi debus juga ditampilkan salah satu penari yang tahan cambukan. Penampilan luar biasa ini juga mengundang perhatian para wisatawan baik domestik maupun asing.

Kesenian jathilan dari kelompok Kudho Asmoro tampil dalam pra-event FKY 2019, Sabtu (15/6/2019). Foto : Divisi Komunukasi FKY 2019

Ibu Muryani, salah satu penonton yang berasal dari Wates, Kulonprogo, turut berbahagia dengan adanya penampilan jathilan sebagai salah satu cara melestarikan budaya Jawa. “Anak kedua saya juga ikut kelompok jathilan di desa. Awalnya saya larang, tapi karena dia senang, ya lama-lama saya juga senang, bangga dan mendukung,” tutur Ibu Muryani seperti dikutip Amelberga Astri Prasetyaningtyas, Divisi Komunikasi Panitia FKY 2019, dalam rilis yang dikirim ke redaksi Bernasnews.com, Minggu (16/6/2019).

Menurut Astri, apresiasi terhadap kesenian jathilan saat ini lebih tinggi. Variasi tarian, kostum dan musik membuat kesenian ini masih relevan di mata masyarakat modern. Dengan demikian, generasi muda dapat menyaksikan dan melestarikan kesenian tradisional sebagai identitas budaya mereka.

Para penari jathilan kelompok Kudho Asmoro saat tampil dalam pra-event FKY di Gerbang Barat Gedung Kepatihan, Sabtu (15/6/2019). Foto : Divisi Komunikasi FKY 2019

FKY 2019 sendiri, menurut Astri, akan digelar di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul, pada 4-21 Juli 2019 dengan mengusung tema MULANIRA (ruang, ragam, interaksi) yang bermakna kembali ke asal mula. Jadi, apa yang sebelumnya ditetapkan, mengalami pergeseran yang menuntut kemampuan jawaban tiap generasi.

“Festival Kesesenian Yogyakarta 2019 dengan tema Mulanira menjadi peristiwa budaya guna menunjukkan semangat dan karakter keterbukaan, keramahan dan tepa selira,” kata Paksi Raras Alit, Ketua Umum Festival Kesenian Yogyakarta 2019 seperti dikutip Astri. (*/lip)