bernasnews – Setiap tahun dalam penanggalan Hijriah, masyarakat Muslim di berbagai daerah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, memperingati sebuah hari yang diyakini penuh makna spiritual, yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.
Rebo Wekasan merupakan bagian dari tradisi Islam Nusantara yang diwariskan secara turun-temurun.
Kepercayaan yang berkembang menyebutkan bahwa hari Rabu terakhir bulan Safar adalah waktu di mana bala atau bencana diturunkan oleh Allah, sehingga umat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan ibadah guna memohon perlindungan.
Riwayat yang berkembang dan tercatat dalam laman resmi Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyebutkan bahwa tradisi ini telah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram pada abad ke-17.
Ketika itu, rakyat Mataram tengah dilanda wabah penyakit yang menyebar luas dan menimbulkan kekhawatiran.
Sebagai upaya penanggulangan dan permohonan keselamatan, Sultan Agung memerintahkan pelaksanaan ritual tolak bala pada hari Rebo Wekasan. Sejak saat itulah, kegiatan keagamaan di hari tersebut dijalankan secara rutin setiap tahun hingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat.
Meski tidak memiliki dasar yang kuat dalam hukum Islam secara syariat, tradisi Rebo Wekasan tetap hidup dan dijalankan oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk ikhtiar spiritual.
Tradisi ini kerap dipraktikkan di berbagai wilayah seperti Yogyakarta, Solo, Kudus, Demak, hingga sebagian wilayah di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kapan Rabu Wekasan 2025?
Hari ini jatuh pada Rabu terakhir di bulan Safar. Pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 2025 Masehi atau 26 Safar 1447 Hijriah, menurut kalender Hijriah dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
1 Safar 1447 H jatuh pada Sabtu, 26 Juli 2025. Masyarakat Jawa ataupun umat Islam dapat melakukan berbagai tradisi yang sudah berjalan sebelumnya.
Amalan dan Doa yang Dianjurkan pada Rebo Wekasan
Salah satu bentuk ibadah yang sering dilakukan pada hari Rebo Wekasan adalah shalat sunah empat rakaat, yang disebutkan dalam kitab Al-Risalah Al-Badi’ah dan dinukil oleh NU Online.
Sholat ini bertujuan memohon perlindungan dari bencana yang diturunkan di hari tersebut.
Niat Sholat Rebo Wekasan:
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushalli rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat sholat dua rakaat karena Allah.”
Tata Cara Sholat Rebo Wekasan
Setiap rakaatnya membaca:
- Surat Al-Fatihah 1x
- Surat Al-Kautsar 17x
- Surat Al-Ikhlas 5x
- Surat Al-Falaq 1x 5
- Surat An-Naas 1x
Setelah salam membaca doa berikut.
1. Jika sendirian:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالَ، يَاعزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيع عَلَّقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيع خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجملُ، يَا مُتفضِلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لاَ إلهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
2. Jika bersama-sama:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ القوى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالَ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنَا مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِلُ، يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لا إِلهَ إِلَّا أَنتَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
اللهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنَا شَرَّ هَذَا اليوم. وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ الله وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بالله العلي العظيم، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Membaca Surat Yasin di Hari Rebo Wekasan
Amalan lain yang banyak dilakukan di malam atau pagi hari Rebo Wekasan adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali. Praktik ini lazim ditemukan di pondok-pondok pesantren dan majelis-majelis zikir di seluruh Nusantara.
Menurut NU Online, hukum membaca Surat Yasin pada malam Rebo Wekasan adalah mubah, artinya boleh dilakukan tanpa ada kewajiban. Membaca Yasin diyakini sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon perlindungan, serta memperdalam pemahaman terhadap isi Al-Qur’an.
Rebo Wekasan dalam Budaya dan Spiritualitas Masyarakat
Rebo Wekasan bukan hanya tentang ritual, tetapi juga merupakan refleksi dari nilai kebersamaan, harapan, dan upaya batin masyarakat untuk menghindari keburukan.
Di beberapa daerah, hari ini juga dijadikan momentum untuk menggelar sedekah bumi, doa bersama di masjid atau mushola, serta berbagi makanan kepada sesama.
Meskipun sebagian kalangan menilai tradisi ini tidak berdasar secara syar’i, namun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti saling mendoakan, introspeksi diri, dan meningkatkan ibadah tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
Hari Rabu Wekasan tahun 2025 jatuh pada 20 Agustus 2025, bertepatan dengan tanggal 26 Safar 1447 Hijriah. Bagi sebagian umat Islam di Indonesia, hari ini menjadi momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak ibadah, dan memohon keselamatan dari segala mara bahaya.
Meskipun pelaksanaannya berbeda-beda di tiap daerah, esensi dari Rebo Wekasan adalah permohonan perlindungan kepada Sang Maha Kuasa dari segala bentuk bencana dan musibah. Tradisi ini pun terus hidup sebagai bagian dari kearifan lokal yang memperkaya khazanah Islam di Nusantara.
***