bernasnews – Tahun ajaran baru 2025/2026 akan segera dimulai. Seiring dengan semangat pembukaan lembaran baru dalam dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi telah meluncurkan Panduan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah 2025.
Dokumen ini menjadi rujukan penting bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dalam menyambut peserta didik baru.
Panduan ini tidak sekadar bersifat administratif. Ia menjadi pondasi awal dalam menciptakan suasana sekolah yang inklusif, edukatif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk Anda yang mencari informasi lengkap mengenai pelaksanaan MPLS Ramah tahun ini, berikut ulasan menyeluruh yang bisa dijadikan referensi.
Apa Itu MPLS Ramah dan Mengapa Penting?
Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) adalah jembatan penting bagi peserta didik baru untuk mengenal sekolah, guru, teman, serta budaya belajar yang akan mereka jalani. Dalam edisi 2025, pendekatan MPLS Ramah ditekankan secara kuat.
Artinya, kegiatan pengenalan sekolah harus bebas dari unsur kekerasan, tekanan fisik atau psikis, serta jauh dari praktik perpeloncoan.
Melalui prinsip pendidikan yang berpihak pada anak, MPLS Ramah dirancang untuk membangun rasa percaya diri, mempererat relasi sosial, dan menanamkan karakter positif. Dengan kata lain, MPLS bukan hanya seremonial pembukaan tahun ajaran, melainkan proses adaptasi yang esensial bagi tumbuh kembang peserta didik.
Pelaksanaan MPLS 2025: Jadwal Resmi dan Aturan
Sesuai Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025, MPLS Ramah dilaksanakan selama lima hari berturut-turut pada minggu pertama tahun ajaran baru. Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan dalam jam operasional satuan pendidikan tanpa ada tambahan aktivitas di luar jam belajar resmi.
Untuk provinsi seperti Jawa Tengah, hari pertama sekolah ditetapkan pada Senin, 14 Juli 2025. Dengan begitu, jadwal MPLS Ramah di wilayah tersebut berlangsung sebagai berikut:
Hari Pertama: Senin, 14 Juli 2025
Hari Kedua: Selasa, 15 Juli 2025
Hari Ketiga: Rabu, 16 Juli 2025
Hari Keempat: Kamis, 17 Juli 2025
Hari Kelima: Jumat, 18 Juli 2025
Bagi sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berasrama, pelaksanaan MPLS dapat diperpanjang untuk memberi waktu adaptasi yang lebih matang bagi peserta didik. Meski durasi bisa diperluas, prinsip ramah anak tetap menjadi pedoman utama.
Ketentuan Pakaian: Fleksibel dan Tidak Memberatkan
Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan MPLS Ramah adalah kebijakan tentang pakaian yang dikenakan oleh peserta didik. Tidak ada ketentuan wajib mengenai jenis seragam tertentu. Sekolah diperkenankan menyarankan pilihan pakaian seperti:
- Seragam dari sekolah sebelumnya
- Seragam olahraga asal
- Pakaian sopan dan nyaman lainnya
Pendekatan ini bertujuan meringankan beban orang tua atau wali, sekaligus menciptakan kesetaraan dan kenyamanan bagi seluruh peserta didik. Kegiatan MPLS tidak seharusnya menjadi ajang unjuk seragam baru, melainkan wadah untuk membangun relasi yang sehat di lingkungan belajar.
Jenis Kegiatan dalam MPLS Ramah 2025
Kemendikdasmen membagi kegiatan MPLS menjadi dua kategori utama: kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Semua kegiatan harus mengacu pada prinsip edukatif, menyenangkan, serta inklusif.
Kegiatan Wajib
- Penguatan karakter melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
- Pertemuan pagi ceria dan membangun semangat
- Pengenalan warga sekolah dan tenaga kependidikan
- Orientasi terhadap fasilitas sekolah
- Penjelasan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
- Informasi tentang kegiatan kurikuler dan kokurikuler
- Pengenalan organisasi dan aktivitas kesiswaan
- Pembentukan budaya sekolah yang sehat
- Asesmen awal kemampuan literasi dan numerasi
Kegiatan Pilihan
- Edukasi kesehatan sekolah dan keselamatan kerja
- Penguatan nilai kebangsaan dan empat pilar nasional
- Pencegahan pernikahan anak dan edukasi bahaya pornografi
- Sosialisasi bahaya narkotika, alkohol, zat adiktif, dan judi online
- Pendidikan tentang perubahan iklim dan tanggung jawab lingkungan
Rangkaian kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk memperkenalkan siswa pada lingkungan baru, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab, toleransi, dan kesadaran sosial sejak dini.
Larangan Keras dalam Pelaksanaan MPLS Ramah
Agar pelaksanaan MPLS benar-benar sesuai prinsip ramah anak, Kemendikdasmen menetapkan beberapa larangan penting yang wajib dipatuhi seluruh sekolah. Berikut poin-poin yang perlu diperhatikan:
1. Tugas yang Tidak Relevan
Tugas yang diberikan harus mendidik dan berhubungan langsung dengan pengenalan sekolah. Segala bentuk tugas yang memberatkan atau merendahkan martabat siswa, seperti membuat atribut berlebihan, dilarang keras.
2. Kekerasan Fisik dan Psikis
Perundungan, ejekan, hukuman fisik, atau tindakan intimidatif dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan. Bahkan permainan yang menyinggung harga diri peserta didik masuk dalam kategori pelanggaran.
3. Kegiatan Tanpa Pengawasan
Semua kegiatan MPLS harus berada di bawah pengawasan guru atau tenaga kependidikan resmi. Jika dilaksanakan di luar sekolah, maka wajib mendapat izin dari orang tua atau wali.
4. Penggunaan Atribut Tidak Edukatif
Penggunaan atribut seperti tas karung, aksesoris berlebihan, papan nama aneh, atau alas kaki tidak wajar seperti sandal jepit bertali rafia dilarang. Atribut seperti itu tidak memberikan nilai pendidikan dan bisa berdampak negatif terhadap kondisi psikologis siswa.
Unduh Panduan MPLS Ramah 2025 Resmi Kemendikdasmen
Bagi sekolah, guru, orang tua, maupun pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan MPLS, Kemendikdasmen telah menyediakan dokumen panduan lengkap untuk setiap jenjang pendidikan. File resmi ini dapat diakses melalui tautan berikut:
PAUD/TK
Download Panduan MPLS PAUD/TK
Sekolah Dasar (SD)
Download Panduan MPLS SD
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Download Panduan MPLS SMP
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK)
Download Panduan MPLS SMA/SMK
Surat Edaran Resmi Kemendikdasmen
Download SE No. 10 Tahun 2025 MPLS Ramah
Pelaksanaan MPLS Ramah 2025 merupakan langkah nyata Kemendikdasmen dalam memperkuat lingkungan sekolah yang aman, ramah anak, serta mendukung pertumbuhan karakter peserta didik sejak awal masuk sekolah.
Panduan ini hadir sebagai bentuk perlindungan dan upaya menciptakan transisi pendidikan yang sehat, bebas tekanan, dan berorientasi pada nilai kemanusiaan.
Pastikan satuan pendidikan Anda telah memahami dan menjalankan setiap panduan secara utuh. Unduh panduan resmi, sesuaikan dengan kondisi sekolah, dan ciptakan pengalaman awal yang berkesan bagi para siswa baru.
***
