bernasnews – Cari referensi teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni? Simak contoh pidato resmi yang inspiratif dan penuh semangat nasionalisme berikut ini.
Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati momen penting dalam sejarah, yaitu Hari Lahir Pancasila.
Tanggal ini merupakan penanda lahirnya dasar ideologi negara yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu kegiatan utama yang biasa dilakukan di sekolah, instansi pemerintahan, maupun organisasi adalah upacara bendera.
Dalam upacara tersebut, amanat pembina upacara menjadi bagian yang krusial. Melalui amanat ini, pembina menyampaikan pesan-pesan moral, nilai nasionalisme, dan semangat gotong royong yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Berikut contoh teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang bisa dijadikan referensi.
Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Bapak/Ibu guru, staf dan seluruh hadirin,
Anak-anakku sekalian yang saya banggakan.
Hari ini, tanggal 1 Juni, kita berkumpul untuk memperingati sebuah peristiwa monumental dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yaitu Hari Lahir Pancasila.
Delapan puluh tahun silam, di tahun 1945, Bung Karno menyampaikan pidatonya dalam sidang BPUPKI yang kemudian melahirkan gagasan awal tentang Pancasila. Lima sila yang bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk selalu menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai wujud keimanan dan spiritualitas.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mendorong kita untuk menghargai sesama tanpa memandang perbedaan.
- Persatuan Indonesia, yang menyatukan kita dari Sabang sampai Merauke.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, sebagai wujud demokrasi yang menjunjung musyawarah.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, demi kesejahteraan yang merata.
Anak-anakku yang saya cintai,
Sebagai generasi penerus bangsa, kalian adalah tumpuan harapan Indonesia. Di tengah tantangan global, perubahan teknologi, dan derasnya informasi digital, nilai-nilai Pancasila harus tetap menjadi kompas moral dalam kehidupan kalian.
Jangan pernah lunturkan rasa cinta terhadap tanah air. Tanamkan semangat gotong royong, toleransi, dan kejujuran dalam setiap langkah. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia dan selalu siap berkontribusi untuk negeri.
Mari kita maknai Hari Lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan, merawat keberagaman, dan melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa dengan cara yang sesuai zaman.
Dirgahayu Pancasila!
Jayalah selalu Indonesia!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pancasila!
Kesimpulan
Penyampaian amanat pembina upacara pada peringatan Hari Lahir Pancasila bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi moral.
Teks amanat di atas dapat disesuaikan dengan konteks masing-masing instansi, baik di sekolah, kantor pemerintahan, maupun komunitas.
Semoga pidato ini mampu menginspirasi para peserta upacara untuk lebih memahami, mencintai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
***