Harga Minyak Dunia dan BBM Turun: Cek Update Harga BBM Pertamina hingga Shell 28 Mei 2025

Ilustrasi Harga BBM Terbaru Jumat 25 Juli 2025/Unsplash

bernasnews – Harga minyak global mengalami penurunan akibat rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi. Dampaknya, harga BBM non-subsidi di Indonesia juga menurun. Simak analisis lengkapnya di sini.

Pada akhir Mei 2025, pasar minyak global mengalami tekanan signifikan. Harga minyak mentah Brent turun sebesar 65 sen atau 1%, menetap di angka USD 64,09 per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar 65 sen atau 1%, ditutup pada harga yang sama, USD 64,09 per barel.

Penurunan ini dipicu oleh ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan meningkatkan produksi minyak mereka.

Rencana tersebut mencakup penambahan produksi sebesar 411.000 barel per hari mulai Juli 2025, yang merupakan bagian dari strategi untuk mengembalikan pasokan ke tingkat sebelum pemangkasan sukarela.

Dampak Kenaikan Produksi terhadap Harga Minyak

Langkah OPEC+ untuk meningkatkan produksi telah menimbulkan kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar global. Analis dari Stratas Advisors, John Paisie, menyatakan bahwa tanpa adanya pemangkasan produksi dari produsen lain, seperti perusahaan shale oil di AS, harga minyak berisiko mengalami tekanan lebih lanjut.

Selain itu, penguatan dolar AS dan peningkatan persediaan minyak di AS turut menambah tekanan pada harga minyak. Data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat secara signifikan, mendekati level tertinggi sejak pandemi.

Respons Negara Produsen: Penyesuaian Harga Jual

Sebagai respons terhadap kondisi pasar, Arab Saudi, produsen minyak terbesar dunia, diperkirakan akan menurunkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah Arab Light untuk pembeli Asia pada Juli 2025. Penurunan ini diperkirakan sebesar 40 hingga 50 sen, menjadikan OSP antara USD 0,90 hingga USD 1,00 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai.

Langkah ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah meningkatnya pasokan global dan melemahnya permintaan. Penyesuaian harga ini juga mempengaruhi strategi harga negara produsen lainnya seperti Iran, Kuwait, dan Irak.

Penurunan Harga BBM Non-Subsidi di Indonesia

Dampak dari penurunan harga minyak global turut dirasakan di Indonesia. Mulai 1 Mei 2025, harga BBM non-subsidi mengalami penurunan di berbagai SPBU. Berikut rincian harga terbaru:

Pertamina

  • Pertamax (RON 92): Rp12.400/liter
  • Pertamax Green (RON 95): Rp13.150/liter
  • Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.300/liter
  • Dexlite (CN 51): Rp13.350/liter
  • Pertamina Dex (CN 53): Rp13.750/liter

Penyesuaian harga ini dilakukan berdasarkan tren harga rata-rata publikasi minyak, seperti Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, serta mempertimbangkan nilai tukar rupiah.

Shell

  • Shell Super: Rp12.730/liter
  • Shell V-Power: Rp13.170/liter
  • Shell V-Power Diesel: Rp13.810/liter
  • Shell V-Power Nitro+: Rp13.360/liter

BP-AKR

  • BP 92: Rp12.600/liter
  • BP Ultimate: Rp13.170/liter
  • BP Ultimate Diesel: Rp13.810/liter

Vivo

  • Revvo 90: Rp12.650/liter
  • Revvo 92: Rp12.730/liter
  • Revvo 95: Rp13.170/liter
  • Diesel Primus Plus: Rp13.810/liter

Penurunan harga BBM ini memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Selain itu, beberapa SPBU juga menawarkan promo dan cashback menarik untuk pembelian BBM non-subsidi melalui aplikasi masing-masing.***