bernasnews — Isu produktivitas lahan kebun rakyat masih terus menjadi sorotan. Kompleksitas masalah produktivitas ini tidak hanya berkutat seputar sistem pertanian yang mendukung pekebun. Isu keterampilan dan kompetensi pekebun sawit swadaya menjadi salah satu faktor utama yang membuat rendahnya produktivitas lahan kebun rakyat. Dengan produksi 3-4 ton Crude Palm Oil (CPO) per hektar per tahun menjadikan jumlah produksi lahan sawit rakyat masih jauh dari lahan kebun perusahaan swasta dan BUMN.
Berangkat dari isu seputar keterampilan kerja, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) merancang Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Berasal dari pungutan ekspor, BPDP menyalurkan dana untuk beragam program strategis pemerintah mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana dan prasarana Perkebunan, pengembangan SDM, penelitian hingga hulu dan hilirisasi bisnis kelapa sawit. Untuk ranah pengembangan SDM, BPDP bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan pekebun.
Program yang rutin dilaksanakan ini menyasar berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis Perkebunan kelapa sawit swadaya seperti pekebun, pengurus koperasi (KUD) hingga perangkat pendamping daerah. Para peserta yang berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit ini mengikuti pelatihan melalui undangan berdasar Data Rekomendasi Teknis (rekomtek). Rekomtek berisi daftar peserta ini diajukan oleh Dinas Perkebunan masing-masing wilayah yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan.
“Tujuan utama dari program pengembangan SDM adalah penyiapan SDM yang kompeten, nantinya dapat memenuhi kebutuhan kriteria yang dibutuhkan oleh industri kelapa sawit,” ujar Arfie Thahar selaku Kepala Divisi Program Pelayanan BPDP, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).
Melalui program ini fokus dari penyiapan SDM meliputi pekebun terampil baik bagi industri hulu maupun hilir yang menumbuhkan industri kelapa sawit berkelanjutan. Arfie juga menambahkan bahwa SDM berperan secara strategis dalam pertumbuhan dan peningkatan kinerja industri kelapa sawit. Tidak hanya dari sisi produktivitas, SDM juga berperan menumbuhkan daya saing bisnis dan sistem industri kelapa sawit yang sustainable.
Menggabungkan Metode Dalam Kelas dan Luar Kelas Untuk Pemahaman Yang Lebih Signifikan
Berdasarkan tren permasalahan pekebun, faktor utama yang mempengaruhi adalah kemampuan fundamental pekebun dalam budidaya dan pengelolaan lahan. Kerap kali, pohon kelapa sawit di perkebunan tumbuh secara alami tanpa perawatan dan pengelolaan yang optimal. Sedikit banyak hal inilah yang membuat pohon kelapa sawit tidak bisa berbuah secara maksimal. Permasalahan fundamental ini memerlukan pemahaman baru yang tidak hanya secara teori namun juga bentuk praktik yang baik.
Dikemas tidak hanya dengan kelas klasikal, pelatihan juga didukung dengan kegiatan praktik dan/atau kunjungan lapangan. Dengan desain pembelajaran seperti ini, pekebun sawit tidak hanya mendapatkan materi tetapi juga praktik ideal yang bisa diterapkan di kebun masing masing. Bentuk pelatihan ini memang diharapkan tidak hanya menyasar sisi kognitif namun juga peningkatan kemampuan dari segi bisnis dan skill sebagai pekebun.
“Melalui bentuk pelatihan seperti ini, diharap pekebun tidak hanya sekadar mengerti. Tetapi juga mampu mempraktikkannya saat kembali ke kebun masing-masing.” tambah Pugar Indriawan, SEVP Operation LPP Agro Nusantara.
Seiring dengan kemajuan zaman, pekebun sawit perlu mengelola kebun secara profesional, baik, terarah dan berprinsip keberlanjutan. Walau dikelola secara swadaya, pekebun sebaiknya memiliki mindset mengelola kebun sebagai bisnis profesional. Itu mengapa pelatihan menyasar berbagai aspek, mulai dari pengetahuan, kemampuan praktik hingga peningkatan bisnis.
Dipercaya Menjalankan Program Sejak 2016
Berdiri sejak tahun 1950, LPP Agro Nusantara (sebelumnya dikenal sebagai Lembaga Pendidikan Perkebunan atau LPP) terus menunjukkan eksistensi dan komitmennya dalam mendukung sektor perkebunan nasional. Dengan peran sebagai lembaga pelatihan dan pengembangan organisasi, LPP Agro Nusantara berkomitmen untuk turut meningkatkan lanskap bisnis perkebunan.
LPP Agro Nusantara terus berkontribusi dalam bidang perkebunan melalui berbagai jasa yang berfokus untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi pekerja. Sebagai lembaga yang memiliki rekam jejak dan pengalaman panjang di bidang pelatihan, menjadikan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memberikan kepercayaan kepada LPP Agro Nusantara menjadi salah satu penyelenggara Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Dengan kepercayaan dari BPDP tersebut, LPP Agro Nusantara selalu hadir sebagai mitra strategis dalam peningkatan kapasitas tenaga kerja perkebunan Indonesia.
Sejak tahun 2016, LPP Agro Nusantara dipercaya oleh BPDP sebagai salah satu penyelenggara Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Program ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah meningkatkan kompetensi dan daya saing pekebun swadaya di berbagai wilayah.
Pada tahun 2025, BPDP menargetkan pelatihan bagi 10.786 peserta yang berasal dari 17 provinsi. Dari total tersebut, LPP Agro Nusantara dipercaya untuk melatih sebanyak 2.066 peserta, dimana jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 1.339 peserta. Pelatihan tahun ini dilaksanakan dalam 68 kelas yang mencakup 11 jenis pelatihan, baik teknis maupun manajerial, dan tersebar di 9 provinsi di seluruh Indonesia.
Pelatihan pertama dibuka sekaligus 5 kelas terbagi di dua daerah yaitu provinsi Riau dan Sumatra Utara pada Senin, 19 Mei 2025. Sebanya 144 orang yang berkecimpung di bidang sawit turut menjadi peserta. Bersama program strategis pemerintah yang dijalankan oleh BPDP ini, LPP Agro Nusantara berharap semakin banyak pekebun yang bisa mendapatkan akses pada praktik terbaik perkebunan.
Program-program ini diharapkan dapat mengurai permasalahan keterampilan pekebun swadaya yang ada di Indonesia. Program-program ini akan menciptakan SDM pekebun swadaya yang berkualitas dan berdaya saing, yang menjadi titik awal tercapainya produktivitas tinggi lahan pekebun swadaya dan keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia.
LPP Agro Nusantara percaya bahwa investasi pada pengembangan SDM merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan perkebunan Indonesia yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. (*/ ted)