bernasnews – Daftar harga BBM Pertamina Sabtu (17/5/2025) lengkap dari jenis Pertamax hingga Pertalite. Diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada bulan ini.
PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh wilayah Indonesia pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Kebijakan ini dilakukan mengikuti regulasi terbaru yang diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan revisi dari Kepmen ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.
Aturan ini berfungsi sebagai pedoman dalam menghitung harga dasar dan harga jual eceran untuk BBM jenis bensin dan solar yang beredar melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Penurunan harga kali ini hanya berlaku untuk jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar masih tetap stabil dan tidak mengalami perubahan.
Di wilayah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen — termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya — harga Pertamax kini dibanderol Rp12.400 per liter, atau turun Rp100 dari harga sebelumnya. Pertamax Turbo mengalami penurunan sebesar Rp200 dan kini menjadi Rp13.300 per liter.
Pertamax Green 95 juga turun sebesar Rp100, kini dijual Rp13.150 per liter. Untuk jenis solar nonsubsidi, Dexlite kini dibanderol Rp13.350 per liter (turun Rp250), dan Pertamina Dex mengalami koreksi harga sebesar Rp150 menjadi Rp13.750 per liter.
Adapun BBM subsidi masih bertahan di harga sebelumnya, yakni Pertalite tetap Rp10.000 per liter, dan Bio Solar subsidi di angka Rp6.800 per liter.
Daftar Harga BBM Pertamina per 17 Mei 2025 di Berbagai Wilayah
Wilayah Aceh
- Pertamax: Rp12.700
- Pertamax Turbo: Rp13.600
- Dexlite: Rp13.650
- Pertamina Dex: Rp14.050
Wilayah Free Trade Zone (FTZ) Sabang
- Pertamax: Rp11.800
- Dexlite: Rp11.700
Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung
- Pertamax: Rp12.700
- Pertamax Turbo: Rp13.600
- Dexlite: Rp13.650
- Pertamina Dex: Rp14.050
FTZ Batam
- Pertamax: Rp11.800
- Pertamax Turbo: Rp12.650
- Dexlite: Rp12.650
- Pertamina Dex: Rp13.050
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
- Pertamax: Rp12.950
- Pertamax Turbo: Rp13.900
- Dexlite: Rp13.900
- Pertamina Dex: Rp14.350
Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur)
- Pertamax: Rp12.400
- Pertamax Turbo: Rp13.300
- Pertamax Green 95: Rp13.150 (kecuali Jawa Tengah dan DIY)
- Dexlite: Rp13.350
- Pertamina Dex: Rp13.750
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
- Pertamax: Rp12.400
- Pertamax Turbo: Rp13.300
- Dexlite: Rp13.350
- Pertamina Dex: Rp13.750
- Bio Solar Nonsubsidi (khusus NTT): Rp13.250
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
- Pertamax: Rp12.700
- Pertamax Turbo: Rp13.600
- Dexlite: Rp13.650
- Pertamina Dex: Rp14.050
Kalimantan Selatan
- Pertamax: Rp12.950
- Pertamax Turbo: Rp13.900
- Dexlite: Rp13.900
- Pertamina Dex: Rp14.350
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
- Pertamax: Rp12.700
- Pertamax Turbo: Rp13.600
- Dexlite: Rp13.650
- Pertamina Dex: Rp14.050
Maluku dan Maluku Utara
- Pertamax: Rp12.700
- Dexlite: Rp13.650
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya
- Pertamax: Rp12.700
- Pertamax Turbo: Rp13.600 (hanya Papua)
- Dexlite: Rp13.650
- Pertamina Dex: Rp14.050 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)
Penyesuaian harga ini menjadi bagian dari langkah Pertamina dalam merespons dinamika harga minyak dunia serta menjaga kestabilan pasokan energi di dalam negeri.
Dengan penurunan harga ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses energi dengan biaya yang lebih terjangkau, khususnya untuk keperluan transportasi sehari-hari.
Langkah Pertamina juga menjadi cerminan dari mekanisme pasar yang sehat di mana fluktuasi harga dunia dapat tercermin dalam harga domestik, tentu dengan tetap mempertimbangkan faktor daya beli dan stabilitas nasional.
***