bernasnews – Apa saja amlaan bulan Dzulqadah yang bisa dikerjakan umat Islam? Setiap hari dapat digunakan untuk memperkaya ilmu dan melakukan kebaikan.
Berdasarkan kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, tanggal 1 Mei 2025 ini bertepatan dengan 3 Dzulqa’dah 1446 H.
Bulan Dzulqa’dah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Hijriah, dan memiliki keistimewaan tersendiri di antara bulan-bulan lainnya.
Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, sebab Dzulqa’dah termasuk salah satu dari empat bulan haram (bulan yang dimuliakan) dalam Islam.
Empat bulan haram itu adalah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Di bulan-bulan ini, pahala kebaikan akan dilipatgandakan dan dosa-dosa pun menjadi lebih besar dampaknya. Maka dari itu, mari manfaatkan kesempatan bulan Dzulqa’dah ini dengan sebaik mungkin.
Berikut ini adalah 5 amalan utama yang bisa dilakukan di bulan Dzulqa’dah untuk meraih berkah dan pahala:
1. Memperbanyak Istighfar dan Tobat
Amalan pertama yang sangat dianjurkan di bulan Dzulqadah adalah memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Sebagai bulan yang dimuliakan, Dzulqadah adalah waktu yang tepat untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.
Rasulullah SAW bersabda: “Beruntunglah orang yang banyak istighfar di bulan-bulan haram.”
(HR. Baihaqi)
Membiasakan lisan mengucapkan “Astaghfirullahal ‘azhim” minimal 100 kali sehari, bisa menjadi langkah awal menuju kebersihan hati dan pengampunan dosa dari Allah SWT. Amalan ini juga membuka pintu rezeki dan memperlancar urusan hidup, sebagaimana disebutkan dalam QS. Nuh ayat 10–12.
2. Puasa Sunnah Senin dan Kamis
Dzulqa’dah bukan hanya bulan yang dimuliakan, tapi juga menjadi momen terbaik untuk meningkatkan ibadah puasa sunnah, khususnya Senin dan Kamis.
Puasa ini sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW biasa melakukannya secara rutin. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
“Amal-amal manusia diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku diperlihatkan dalam keadaan aku sedang berpuasa.”
Selain mendatangkan pahala, puasa sunnah ini juga menjaga kesehatan, melatih kesabaran, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
3. Meningkatkan Sedekah dan Amal Sosial
Di bulan yang penuh keutamaan ini, sedekah menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan hari berlalu tanpa bersedekah, apalagi pada bulan-bulan haram seperti Dzulqa’dah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 261:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.”
Maka dari itu, berbagi kepada sesama, membantu fakir miskin, menyantuni anak yatim, dan berdonasi untuk kepentingan umum adalah jalan keberkahan dan pahala berlipat ganda.
4. Menjaga Lisan dan Menahan Diri dari Perbuatan Dosa
Karena Dzulqadah adalah bulan haram, umat Islam dilarang melakukan perbuatan dosa sekecil apa pun. Dalam QS. At-Taubah ayat 36, Allah menegaskan:
“Janganlah kalian menzalimi diri kalian dalam bulan-bulan itu…”
Menjaga lisan dari ghibah, fitnah, atau berkata kasar menjadi salah satu bentuk ketaatan di bulan ini. Selain itu, menjaga pandangan, menahan amarah, dan menghindari permusuhan juga merupakan bentuk ibadah yang sangat bernilai.
Amalan ini tampak sederhana, tapi pahalanya sangat besar karena sejalan dengan misi spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Memantapkan Niat untuk Berhaji dan Umrah
Dzulqadah merupakan bulan yang sangat erat kaitannya dengan ibadah haji dan umrah. Sejak awal Dzulqadah, para jamaah haji mulai mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk menyambut Dzulhijjah, bulan pelaksanaan haji.
Menurut mayoritas ulama, bulan-bulan haji itu adalah Syawal, Dzulqadah, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Maka dari itu, bagi yang memiliki rencana untuk berhaji atau umrah, bulan ini sangat tepat untuk memantapkan niat, mengurus persiapan, serta memperbanyak doa agar diberi kelapangan rezeki dan kemudahan oleh Allah SWT.
Bulan Dzulqadah bukan hanya penanda datangnya musim haji, tetapi juga kesempatan emas untuk mengisi waktu dengan amalan-amalan yang mendatangkan berkah, pahala, dan rezeki.
Mulai dari istighfar, puasa sunnah, sedekah, menjaga lisan, hingga mempersiapkan diri untuk ibadah haji, semua adalah bagian dari bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.
Mari manfaatkan hari-hari di bulan ini sebaik mungkin, sebelum kita sampai di bulan Dzulhijjah yang menjadi puncak ibadah umat Islam. Semoga setiap amal baik yang kita lakukan menjadi bekal terbaik menuju akhirat kelak.
***