Teks Khutbah Jumat Tema Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Dilengkapi Khutbah Pertama dan Kedua

Ilustrasi teks khutbah Jumat tema malam Lailatul Qadar/Pexels

bernas news – Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang paling dinantikan oleh umat Islam di bulan Ramadan. Oleh sebab itu banyak yang mengambil tema malam Lailatul Qadar.

Khutbah Jumat biasanya mengambil tema-tema yang sedang relate dengan kondisi di masa kini. Oleh sebab itu, di masa Ramadan seperti kali ini tentunya tema khutbah jumat juga menyesuaikan.

Simak berikut ini teks khutbah Jumat bertema Keutamaan Malam Lailatul Qadar yang telah dilengkapi dengan khutbah pertama dan kedua.

Khutbah Pertama

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, serta memohon ampunan-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Di bulan suci Ramadan ini, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam penuh keberkahan, malam di mana Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qadr ayat 1-3:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Ayat ini menunjukkan betapa agungnya malam Lailatul Qadar. Satu malam ini lebih utama daripada ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam tersebut dengan beribadah, berdoa, dan memohon ampun kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa siapa saja yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu. Oleh sebab itu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Malam Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak ibadah di malam-malam tersebut, baik dengan shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, maupun berdoa. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Khutbah Kedua

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang tetap teguh dalam keimanan hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita manfaatkan sepuluh malam terakhir Ramadan ini untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya, mencari keberkahan dan keutamaan malam Lailatul Qadar.

Marilah kita terus memperbanyak ibadah, beristighfar, dan memohon ampunan kepada Allah. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar dan diampuni dosa-dosa kita.

Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan kita keberkahan di dunia serta keselamatan di akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***