bernasnews — Perkembangan zaman yang semakin modern dan teknologi canggih membuat anak-anak milenial atau tepatnya Gen Alpha pada masa emasnya ini abai dengan kebudayaan bangsanya sendiri.
Pasalnya mereka sudah banyak disibukkan dengan perkembangan teknologi dengan bermain gadget (gawai) atau smartphone yang telah menjadi pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Gawai menjadi teman ternyaman untuk anak -anak dibandingkan bermain petak umpet, dakon, ular tangga, egrang dan permainan tradisional lainnya. Hal inilah yang menjadikan keprihatinan para orang tua dan para guru KB-TK Marsudirini Santa Theresia Boro, Banjarsari, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
“Oleh karena itu, KB-TK Marsudirini Santa Theresia Boro melakukan gebrakan supaya anak -anak pada masa kini tidak melupakan budayanya sendiri yakni Budaya Jawa, dengan menambah ekstra Kemataraman,” terang Sthephani Ratnasari Indriastuti, guru KB-TK Marsudirini Santa Theresia Boro kepada bernasnews, beberapa waktu lalu.
Lanjut Sthepani menjelaskan, bahwa program ekstra Kemataraman, salah satunya adalah berlatih gamel yang sudah diadakan dua tahun ini sejak Juli 2022, dibawah bimbingan Bapak Antonius Waris Haryana S.Sn dan pendampingan dari Ibu guru Yuliana Tusmiyati dan Sumaryanti Christina.
“Sekolah mengajak anak-anak/ siswa untuk memiliki kecintaan terhadap Budaya Jawa dan mencintai Indonesia. Sehingga dengan bekal yang didapat dari sekolah dapat menjadikan bekal anak-anak sebagai generasi bangsa yang mandiri dan Gen Alpha yang berkebudayaan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Dengan semangat dan kegigihan dari Bapak Waris beserta para ibu guru saat mengajak anak-anak untuk selalu konsisten dalam berlatih, setiap hari Kamis, pukul 09:30 – 10:30, bertempat di Aula LKSA Brayat Pinuji Boro ,Banjarasri ,Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
“Berproses bersama dari memperkenalkan alat musik tradisional gamelan dan jenisnya mulai dari demung, saron, peking, bonang, bonang penerus, kethuk kenong, gong kempul, dan kendhang. Juga wiraswara atau sinden,” kata Sthephani.
Ketekunan dalam Latihan akhirnya dapat membuahkan hasil, anak-anak berani unjuk kebolehan menampilkan pentas gamelan dengan sukses, dalam acara Peringatan Hari Jadi Ke 75 Kalurahan Banjarasri, hari Kamis, 27 April 2023. “Pentas dalam acara itu merupakan kali pertama anak-anak pentas secara umum di luar sekolah,” beber dia.
Adapun para pemain gamelan, untuk demung Nanda dan Venti; pemain saron Issy, Vino, Rafa, Alleysia; pemain gong kempul Quinas, Elfan, Angga, Bayu; pemain peking Angel dan Rio; pemain bonang Bevan; pemain kethuk kenong Lia; pemain kendhang Arka. Sementara itu, waranggana cilik Wina, Felys, Hayu, Asti, Devi, Nia, Tasya dan para wiraswara cilik, Geo, Anton, Jason, Nino dan Vano.
“Semoga dengan bekal yang dimiliki oleh anak-anak sejak dini dari KB-TK Marsudirini Santa Theresia Boro, mereka menjadi pribadi yang unggul dalam seni salah satunya Budaya Jawa. Juga mencintai produk dalam negri dan Bela Beli Kulon Progo,” ujar Sthephani Ratnasari Indriastuti. (zbd/ ted)