bernasnews — Semangat pantang menyerah walau mempunyai kekurangan tentu akan membuahkan hasil yang gemilang. Begitulah yang dialami oleh Bayu Aji Firmansyah, Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Bayu sapaan akrabnya, dalam upacara Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 berhasil berhasil menyelesaikan kuliahnya di UNY dalam waktu 3 tahun 7 bulan, sekaligus meraih gelar Cum Laude lantaran meraih IPK 3,83. Sungguh prestasi luar biasa karena Bayu Aji adalah mahasiswa disabilitas tuna netra.
Ia diterima di UNY melalui jalur SBMPTN. Alasan memilih ilmu komunikasi di UNY karena dia sadar dengan kemampuan diri. “Apabila mengambil ilmu komunikasi di kampus lain, saya tidak yakin dapat diterima,” ucap Bayu, saat ditemui di kampus UNY, Kamis (30/5/2024).
Bayu bersyukur mendapat lingkungan yang mendukung seperti dosen yang mau terbuka menerimanya sebagai mahasiswa. Padahal sebagian besar dosen di Ilmu Komunikasi belum pernah mengajar tunanetra sebelumnya. Dosen dapat mengakomodasi kebutuhan Bayu, demikian juga dengan teman-teman yang bersedia membantu apabila menemui kesulitan.
Alumni SMAN 1 Bambanglipuro Bantul tersebut sadar, bahwa kemampuan mobilitasnya tidak sebaik disabilitas yang memiliki latar belakang sekolah di SLB. “Saya kesulitan menghafalkan letak suatu tempat, sehingga untuk ke kelas saya masuk bersama teman dan biasanya janjian di gerbang fakultas,” ucap Bayu dengan jujur.
Sejak diterima di UNY Bayu mentargetkan lulus maksimal 8 semester. Ia juga merupakan penerima KIPK yang mana KIPK hanya meng-cover biaya kuliah sampai semester 8, sehingga bila Bayu belum lulus hingga semester 8, harus membayar UKT secara mandiri.
Putra pasangan Suparyanta, seorang petani dan Sri Mulyani, seorang ibu rumah tangga tersebut mencari cara bagaimana dapat mengerjakan skripsi dengan optimal di semester 7. Secara aturan akademik seharusnya pada semester 7 mahasiswa melakukan KKN dan PKL.
“Saya berpikir 2 kegiatan tersebut dapat menyita waktu untuk skripsi. Akhirnya saya memperoleh informasi bahwa KKN dan PKL dapat dikonversi dari kegiatan MBKM,” ujar Bayu.
Ia memilih mengikuti magang MSIB di start-up, dan dapat dikonversi kegiatan magang merdeka ini ke PKL dan KKN, sehingga pada semester 7 Bayu dapat fokus mengerjakan skripsi. Dan menjalani sidang di awal Februari dan yudisium pada bulan Maret 2024.
Sebagai orangtua, Suparyanta dan Sri Mulyani selalu mendukung apapun pilihan Bayu selama ia dapat menjelaskan alasannya, termasuk saat memilih ilmu komunikasi atas keinginan sendiri.
Sebagian guru pun pada awalnya meragukan pilihan Bayu karena beranggapan bahwa jurusan untuk disabilitas adalah PLB. Namun dari situ malah menjadi trigger bagi Bayu untuk membuktikan bisa masuk di luar PLB.
Warga Dusun Sirat, Sidomulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul ini mengangkat skripsi tentang ‘Apakah jingle Pemilu 2024 yang dikeluarkan oleh KPU mampu mempengaruhi dan mendorong Gen-Z dalam menggunakan hak pilihnya?’.
Selama kuliah Bayu juga pernah sekali menjadi juara di lomba esai pada 2022, saat mengikuti lomba yang diadakan FOMUNY. “Selebihnya saya mengikuti UKMF SCREEN periode 2022 dan UKM Magenta tahun 2022-2023,” ucapnya.
Bayu juga berharap agar lekas memperoleh pekerjaan. Untuk sesama difabel Bayu berpesan agar jangan pernah malu dengan kondisi disabilitas dan jangan menjadikan disabilitas sebagai alasan ketika melakukan kesalahan. (*/ted)