bernasnews — Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Upacara Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024, bertempat di GOR UNY, Jalan Colombo, Yogyakarta, Sabtu (25/5/2024). Wisuda periode ini diikuti oleh 1.133 orang, yang terdiri dari 26 orang Program Doktor, 273 orang Program Magister, 783 orang Program Sarjana, dan 51 orang Program Sarjana Terapan.
Roro Wilis, S.Pd mewakili wisudawan menyampaikan sambutan. Menurutnya menjadi wisudawan bukan hal yang mudah namun perlu perjuangan. “Perjuangan yang sesungguhnya akan berlanjut di tengah masyarakat,” kata dia.
Pengalaman perkuliahan yang dihadapi juga beragam, tidak mulus, tidak mudah namun semua harus dilalui dengan semangat pantang menyerah. “Lika-liku menjalani perkuliahan menjadikan para mahasiswa lebih kuat, tangguh dan adaptif sehingga menjadi bekal dalam menjalani kehidupan,” ungkap Roro Wilis, dalam keterangan yang dikirim oleh Humas UNY.
Ia adalah mahasiswa peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi jenjang sarjana dalam wisuda UNY periode Mei 2024. Mendapat IPK 3,98 membawanya bergelar Cum Laude dengan masa studi 3 tahun 8 bulan. Roro Wilis dilahirkan oleh keluarga sederhana dari pasangan Hari Winarto dan Anik Kusmiati (alm). Hari Winarto bekerja sebagai wirausaha batu akik dengan pendapatan tak menentu sehingga Roro Wilis menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah selama studi di UNY.
Gadis kelahiran 14 Desember 2001 tersebut diterima pada program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik melalui jalur SNMPTN. Kemantapannya memilih prodi Pendidikan Sejarah dilandasi minat seputar kesejarahan sejak duduk dalam bangku SMA. “Saya memilih Pendidikan Sejarah UNY pada pilihan pertama dan diterima,” kata Roro Wilis.
Menurut alumni SMA 1 Pacitan itu, dalam kacamata khalayak umum mata pelajaran sejarah dirasa kurang mendapat atensi dari siswa, namun beragam kompetisi dan lomba akademik seputar rumpun sosial yang pernah diikuti sejak SMA, baik olimpiade geografi tingkat kabupaten sampai provinsi, olimpiade ekonomi ataupun sejarah tingkat nasional yang diadakan oleh beberapa universitas di Jawa Timur, membuat sejarah menjadi salah satu mata pelajaran yang menarik minat Roro Wilis untuk dipelajari lebih jauh.
“Selain itu, ayah saya selalu mengajarkan prinsip dimana sebuah pilihan harus senantiasa diperjuangkan walaupun memiliki beragam risiko, maka senantiasa bertanggungjawablah pada hal itu,” papar dia.
Roro Wilis tidak ingin mengambil jurusan yang dianggap trend jika itu bukan passionnya. Oleh karena itu, prinsip tersebut pula berlaku ketika ia memilih pendidikan sejarah untuk didalami lebih lanjut yaitu senantiasa bertekad agar sungguh-sungguh dalam perkuliahan sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Roro Wilis mengakhiri wawancara dengan pesan, bahwayang diperlukan untuk meraih IPK tinggi adalah konsisten dalam belajar maupun berkegiatan. “Ketika sesuatu telah menjadi pilihan maka usahakan kerjakan dengan all out atau maksimal sehingga tidak menyesal dengan hasil yang diperoleh. Akan tetapi, sesekali melepas penat seputar perkuliahan tentu diperlukan sebagai strategi agar tetap fokus,” pungkasnya. (*/ ted)