bernasnews — Persoalan sampah di Jogja sepertinya belum ada titik terang dan prosesnya ditengarai masih cukup panjang. Hal ini dibuktikan masih banyaknya keluhan-keluhan oleh masyarakat dalam membuang sampah, terutama warga yang tidak memiliki lahan guna pengelolaan sampah.
Keprihatinan itu juga dirasakan oleh Sukadri, seorang seniman lukis yang juga seorang warga Babadan RT 019/ RW 017, Padukuhan Plumbon, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. Rumah yang sekaligus menjadi studio lukisnya.
Dalam membuat lukisan, Sukadri sebelumnya berkarya membuat lukisan dengan menggunakan kain kanvas, cat acrylic dan juga cat minyak sebagaimana lazimnya seniman lukis pada umumnya. “Perkembangan kondisi sekarang dengan banyaknya sampah membuat prihatin, sehingga memuculkan ide gagasan memanfaatkan limbah sampah menjadi karya seni lukis,” kata Sukadri, dalam keterangan yang dikirim, Rabu (3/4/2024).
Lebih lanjut Sukadri menjelaskan, sekitar awal-awal tahun 2023 ia memulai berkarya membuat lukisan mozaik (ecographic) dari bahan sampah yang diantaranya dari bahan bekas bungkus makanan, minuman, rokok, dan sebagainya.
“Karya seni lukisan mozaik atau ecographic dari pemanfaatan limbah sampah ini, harapannya bisa dinikmati oleh banyak orang. Juga setidaknya bisa menumbuhkan semangat cinta lingkungan dan mengurangi limbah sampah,” ujar Seniman Lukis, kelahiran Bantul, 11 Februari 1975 ini.
Sementara itu, Ibu Mumpuni RH anggota PKK Padukuhan Plumbon yang memperkenalkan Sukadri kepada bernasnews menambahkan, bahwa sudah ada puluhan karya lukisan mozaik dengan berbagai tema.
“Namun sayangnya karya-karyanya tersebut belum pernah dipamerkan. Semoga ada dinas-dinas terkait yang tertarik untuk mendukung pameran sehingga lebih dikenal dan syukur ada pihak yang bersedia mengoleksinya,” pungkasnya. (ted)