bernasnews – Jelang perhelatan pesta demokrasi lima tahunan yang akan digelar pada 14 Februari 2024, perbedaan pilihan pada calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilu 2024 akan dihadapi bersama.
Sangat tidak mungkin, jika semua warga Indonesia ini hanya akan menjatuhkan hanya pilihan pada satu pasangan calon, sehingga perbedaan pilihan adalah niscaya yang harus disikapi dengan bijak agar tak menimbulkan perselisihan yang berakibat fatal.
Salah satu ulama Nahdlatul Ulama, Gus Muwafiq mengatakan perdamaian itu harus selalu ada dalam situasi kapanpun. Bahkan di usianya lebih tua dari negara maka jangan sampai kepentingan politik sesaat menghancurkan sesuatu dibutuhkan selamanya tidak boleh hanya dengan perbedaan paham dan perbedaan pilihan menganggu perdamaian, karena perdamaian ada diatas segalanya.
“Pemilu negara membutuhkan perdamaian, dan kehidupan manusia membutuhkan perdamaian, maka perdamaian adalah kunci kehidupan itu yang harus kita jaga,” ujar ulama Nahdlatul Ulama, Gus Muwafiq, Sabtu (16/12/2023).
Selain itu, Gus Muqafiq Sleman juga menuturkan bahwa situasi damai itu lebih mahal dari kekuasaan. Sebaliknya, kekuasaan itu harus melayani dan mendamaikan. Sehingga, ia menghimbau agar masyarakat termasuk di DIY dapat turut mewujudkan pemilu dengan mengedepankan perdamaian agar mewujudkan pemilu yang jujur dan damai.
“Dengan jumlah pemilih yang cukup besar, saya mengajak kepada seluruh pemilih agar terus menjaga kerukunan. Penyebutan kita adalah pesta demokrasi. Karena pesta, mari kita sambut dengan penuh gembira, tanpa konflik. Perbedaan yang ada di tengah kita, jangan sampai mengganggu kerukunan antar warga,” pungkasnya. (lan)