Sektor pangan menjadi salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam suatu bangsa. Apalagi saat ini dunia tengah dilanda pandemi COVID-19. Salah satu kunci ketahanan pangan di Indonesia, adalah peran desa dalam produktivitas pangan. Untuk itu, masyarakat dan negara harus bahu-membahu meningkatkan hal tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Danang Wicaksana Sulistya, warga Mlati, Sleman, yang kini aktif sebagai pengurus DPP Partai Gerindra, Jumat (10/7/2020) dalam lawatannya ke Sekolah Alam di Wonogondang. Ia juga menceritakan bagaimana masyarakat yang tetap bekerja, di masa pandemi.
“Kondisi itu yang membuat di pedesaan masih bisa beraktivitas, karena kita tahu kalau dihubungkan dengan kondisi sekarang, ora obah ora mamah (tidak bergerak (bekerja) tidak makan),” kata Danang Wicaksana Sulistya.
Danang mengungkapkan, kondisi itu perlu disikapi secara bersama-sama oleh masyarakat dan pemerintahan. Apalagi, desa yang menjadi bahan makanan, perlu didorong untuk meningkatkan produksi pangannya.
“Pangan itu vital, pada saat tidak bekerja, maka tidak ada yang bisa untuk membeli pangan,” tegasnya.
Masyarakat, menurut Danang Wicaksana, harus terus bergerak untuk menyamakan visi dengan pemerintah. Ia mengaku bersyukur bahwa pemerintah Indonesia tidak memberlakukan lockdown, saat seluruh dunia memberlakukannya.
“Kebijakan inilah yang membuat warga desa masih bisa bergerak,” imbuhnya.
Dua hari lalu, Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berkunjung ke kawasan food estate di Kalimantan Tengah. Kunjungan yang juga menyertakan kementerian lainnya itu dimaksudkan untuk mewujudkan program cadangan ketahanan pangan serta mengatasi kelangkaan pangan dunia. Dalam konteks ini, Prabowo Subianto telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin pembangunan proyek lumbung pangan nasional. Prabowo akan didukung oleh Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) serta Basuki Hadimuljono (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).