Bertajuk Kebudayaan, FKY 2019 Siap Digelar

BERNASNEWS.COM – Di tahun 2019, FKY resmi mengganti namanya menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. Selama 30 terakhir, FKY sendiri merupakan singkatan dari Festival Kesenian Yogyakarta. Bukan tanpa maksud perubahan nama ini dilakukan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, mengungkapkan bahwa kegiatan FKY selama ini tidak hanya berkaitan dengan kesenian saja, tetapi juga lebih pada kebudayaan. Ia mengungkapkan bahwa FKY ke-30 tahun 2018, kegiatan FKY pun telah condong pada kebudayaan.

“Kita ingin lebih mengembangkan kebudayaan ini menjadi bagian yang lebih luas,” ujarnya saat jumpa pers FKY 2019 di Dinas Kebudayaan DIY, Rabu (26/6/2019).

Tak hanya perubahan nama saja, hal yang berbeda dalam FKY 2019 dibandingkan FKY tahun-tahun sebelumnya adalah tempat kegiatan. Jika di seri sebelumnya FKY hanya dipusatkan di 1 titik saja, maka FKY 2019 akan digelar di 10 titik yang berbeda. 10 titik ini tersebar di seluruh daerah DIY, mulai dari Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Sonobudoyo, Pendopo Art Space, Museum Pangeran Diponegoro, Kampung Mataraman, Alun-alun Kidul, Telaga Julantoro, Panggung Krapyak, Museum Gunung Merapi, dan Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Pusat kegiatan FKY 2019 adalah di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. Desa ini dipilih lantaran dinilai telah siap dari berbagai sisi baik dari infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan luasan area di desa ini.

Pemotongan Tumpeng oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Aris Eko Nugroho (kiri) untuk Ketua Umum Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019, Paksi Raras Alit (kanan), Rabu (26/6/2019). Foto: Ayu.

“Selain itu dari sisi area selain diperhitungkan mampu menampung pengunjung, ada beberapa titik yang unik dan bisa diaktivasi untuk pelaksanaan program-program festival ini,” ujar Ketua Umum Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019, Paksi Raras Alit.

Dengan mengambil tema ‘MULANIRA: ruang | ragam | interaksi’, FKY 2019 akan digelar sejak tanggal 4 – 21 Juli 2019. Masyarakat tidak perlu khawatir terkait tiket masuk, karena pihak penyelenggara tidak memungut biaya sepeserpun untuk tiket masuk.

“Untuk tiket masuk kami gratiskan, kecuali parkir lho ya. Karena kan kita kerjasama dengan masyarakat sekitar juga,” ujar Ketua Umum FKY 2019.

Ia berharap FKY 2019 ini mampu merepresentasikan kebudayaan di Yogyakarta. Menurutnya, banyak hal yang berkaitan dengan kebudayaan Yogyakarta yang perlu ditonjolkan dan ditunjukkan pada masyarakat.

Pria yang akrab disapa Paksi ini membeberkan bahwa FKY sendiri memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat di sekitar lokasi gelaran FKY. Ia mencontohkan soal kantung parkir. Saat FKY digelar, tak sedikit masyarakat yang membuka lahannya untuk dijadikan sebagai kantung parkir.

“FKY itu kan melibatkan masyarakat. FKY datang itu memang untuk masyarakat. Ini acara (FKY 2019) untukmu, untuk semuanya,” katanya.

Ia membeberkan di tahun 2018, FKY mampu menggaet 5000-9000 pengunjung di hari biasa, dan 15.000-19.000 pengunjung di week end. Namun, karena gelaran FKY 2019 berbeda konsep dengan FKY 2018, pihaknya belum bisa memprediksi jumlah pengunjung yang hadir dalam gelaran ini. (adh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *