bernasnews – Ribuan pelaku koperasi dari berbagai penjuru Gunungkidul memadati Bangsal Sewoko Projo, Senin (21/7/2025), dalam semangat memperingati Hari Koperasi ke-78.
Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antar pelaku koperasi sekaligus menyerukan pentingnya transformasi koperasi agar lebih tangguh menghadapi tantangan ekonomi.
Peringatan Hari Koperasi ke-78 di Gunungkidul
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah DIY (Dekopinwil DIY), Syahbenol Hasibuan, menegaskan bahwa koperasi tidak cukup hanya bertahan. Di tengah kompleksitas zaman, pelaku koperasi harus mengembangkan diri secara profesional dan memperkuat kerja sama lintas sektor.
“Sinergi harus kita perkuat agar setiap aspirasi koperasi bisa kita tampung dan wujudkan lebih baik. Kita ingin koperasi menjadi lebih tangguh menghadapi setiap ujian zaman,” kata Syahbenol, mengutip dari tugujogja.id.
Syahbenol menyoroti tema Hari Koperasi ke-78 tahun ini, yakni Menjadi Penggiat Koperasi yang Tangguh dan Profesional. Ia mengajak seluruh insan koperasi untuk meninggalkan pola pikir saling bersaing dan lebih mengutamakan kolaborasi demi kesejahteraan bersama.
“Dalam koperasi tidak ada istilah persaingan. Yang ada hanyalah adu kebaikan. Semangat adalah modal utama dalam gerakan koperasi,” tegasnya.
Koperasi Pilar Ekonomi Rakyat
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pegiat koperasi yang tetap konsisten membangun ekonomi kerakyatan di tengah tekanan ekonomi global.
“Hari Koperasi bukan sekadar seremoni tahunan, tapi momen refleksi untuk memperkuat posisi koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional,” ujar Joko.
Ia menekankan bahwa tema nasional Hari Koperasi 2025, Koperasi Maju, Indonesia Adil dan Makmur, mengandung pesan kuat agar koperasi mampu berinovasi, beradaptasi, dan bertransformasi digital.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, lanjut Joko, terus mendukung penguatan koperasi dan pelaku UMKM melalui program pelatihan manajemen, pendampingan kelembagaan, akses permodalan, hingga digitalisasi usaha.
“Kami akan terus mendampingi koperasi agar bisa maju dan mandiri, hingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tambahnya.
Ketua Panitia Hari Koperasi ke-78 Gunungkidul, Dwi Dewi Diastini, mengakui bahwa penyelenggaraan tahun ini tidak mudah. Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil membuat tantangan teknis cukup berat. Namun, kekompakan panitia mampu menjawab semua keterbatasan.
“Kegiatan perayaan Hari Koperasi tahun ini sangat menantang bagi kami. Tapi berkat kekompakan panitia, semua dapat berjalan lancar,” ujar Dwi dengan senyum lega.
Ia menjelaskan bahwa sarasehan ini adalah bagian awal dari rangkaian kegiatan yang akan berlanjut dengan senam sehat dan bazar UMKM di Terminal Dhaksinarga pada 26 Juli mendatang. Acara tersebut terbuka untuk masyarakat luas dan bisa mengenalkan potensi terminal sebagai pusat aktivitas komunitas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan Terminal Dhaksinarga agar lebih dikenal dan dimanfaatkan masyarakat,” pungkas Dwi, optimistis.
Peringatan Hari Koperasi ke-78 di Gunungkidul menjadi penanda bahwa koperasi tidak hanya bertahan, tapi terus bergerak untuk berbenah.
Dengan semangat kolaboratif, inovasi, dan keberanian menghadapi tantangan, koperasi akan menjadi fondasi ekonomi lokal yang kuat dan berkeadilan.***(Eln)