News  

Dari Luka Menuju Cahaya: Konser Pulih Tawarkan Perjalanan Emosional yang Menginspirasi

Konser Pulih

bernasnews – Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang sering kali membuat kita melupakan pentingnya merawat batin, hadir sebuah konser berbeda dari biasanya.Bertajuk “Pulih, Move On, Move Up!”, konser ini merupakan ajakan terbuka kepada masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental.

Acara ini digelar atas kolaborasi antara Sleman City Hall dan komunitas peduli mental Born To Inspire, yang selama ini aktif mengkampanyekan isu kesehatan psikologis lewat pendekatan seni dan budaya.

Sejak awal, konser ini telah dirancang bukan sekadar sebagai hiburan, tetapi sebagai ruang refleksi dan penyembuhan.

Penonton yang hadir, atau yang disapa dengan penuh kehangatan sebagai “Teman Pulih,” tidak langsung dibawa ke panggung hiburan, melainkan memulai perjalanan mereka dengan memasuki “Lorong Trauma.”

Lorong ini dibangun secara khusus untuk menggambarkan kembali luka-luka masa lalu, trauma yang pernah dialami, dan kenangan yang mungkin selama ini tersembunyi dalam-dalam.

Setelah menyusuri lorong tersebut, para peserta diajak masuk ke Malika Ballroom, di mana suasana hangat, tenang, dan penuh penerimaan menanti.

Dalam ruangan ini, Th. Etviokta Wiantina P., S.Psi., M.Psi., seorang psikolog profesional, hadir memberikan materi yang menyentuh tentang bagaimana seseorang bisa mulai memahami emosinya, mengenali rasa sakit, dan memulai proses penyembuhan.

Etviokta menekankan bahwa memulihkan diri bukanlah perjalanan instan, namun perjalanan yang layak dihargai, dilalui, dan dirayakan.

Momentum emosional acara berlanjut dengan penampilan dari IDGITAF, penyanyi yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggugah.

Ia membawakan lagu-lagu yang menggambarkan realitas kehidupan: tentang kehilangan, kebangkitan, harapan, dan cinta.

Suara IDGITAF dan lirik-lirik dalam lagunya berhasil menyentuh hati para Teman Pulih, menciptakan suasana intim yang membuat mereka merasa didengar dan dimengerti.

Yang menarik, konser ini ditutup bukan dengan tepuk tangan meriah, melainkan dengan langkah hening melewati “Lorong Pulih.”

Lorong ini menjadi representasi dari masa depan: penuh warna, penuh harapan, dan terbuka bagi siapa pun yang siap melangkah.

Lorong ini bukan sekadar jalur keluar, tetapi simbol dari sebuah awal baru, tempat di mana luka perlahan sembuh dan semangat hidup kembali menyala.

Acara ini tidak hanya menjadi pertemuan antara musik dan psikologi, tetapi juga antara masyarakat dan pemangku kepentingan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Dinas Pariwisata DIY memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya konser ini.

Diharapkan, konser ini tidak hanya berhenti sebagai acara satu hari, melainkan menjadi cikal bakal gerakan berkelanjutan serta inspirasi untuk menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai destinasi wisata pemulihan jiwa (wellness tourism) yang berkualitas.

Konser Pulih hadir sebagai ruang perjumpaan antara luka dan harapan. Ia membuka pintu bagi siapa saja yang ingin mulai memaafkan diri, melepaskan beban emosional, dan membangun kembali semangat hidup.

Dalam dunia yang semakin cepat dan penuh tekanan, konser semacam ini menjadi oase yang menyejukkan batin.

Dengan semangat “Born To Inspire,” konser ini mengajak kita semua untuk menyadari bahwa dalam setiap diri tersimpan kekuatan untuk pulih, untuk melangkah lebih jauh, dan untuk hidup dengan penuh arti.***