News  

Peringatan BMKG Gelombang Tinggi di Laut Jawa Selatan Tinggi Hingga 6 Meter

Peringatan BMKG gelombang tinggi hingga 6 meter di Laut Selatan Jawa. (Pixabay.com)

bernasnews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah perairan Indonesia, termasuk Laut Jawa bagian selatan dan Samudra Hindia.

Dalam periode 7 hingga 10 Agustus 2025, gelombang laut diperkirakan dapat mencapai ketinggian hingga 6 meter, sebuah kondisi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

Peta Sebaran Gelombang Tinggi: Perairan Indonesia Wajib Siaga

Menurut BMKG, gelombang tinggi tidak hanya akan terjadi di satu titik, tetapi menyebar di berbagai wilayah strategis perairan Indonesia. Gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi muncul di, Laut Banda, Laut Seram, Laut Sawu, Laut Arafuru bagian utara, timur, barat, dan tengah Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat Daya, Selat Makassar bagian utara dan selatan.

Sementara itu, gelombang dengan ketinggian sedang hingga tinggi, yakni antara 2,5 hingga 4 meter, diperkirakan melanda Samudra Hindia selatan Jawa dan Bali, perairan selatan Nusa Tenggara, perairan barat Sumatra dari Aceh, Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Aceh.

Puncaknya, gelombang ekstrem dengan tinggi mencapai 4 hingga 6 meter diproyeksikan terjadi di kawasan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Mentawai dan perairan barat Aceh.

Faktor Penyebab: Pola Angin dan Dinamika Atmosfer

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer dan pola angin yang terbentuk di wilayah perairan Indonesia. Pola angin memainkan peran penting dalam pembentukan gelombang laut.

Di wilayah utara Indonesia, angin dominan berhembus dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 4 hingga 20 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia, arah angin serupa namun kecepatannya lebih tinggi, yaitu antara 6 hingga 30 knot.

Beberapa wilayah dengan kecepatan angin tertinggi di antaranya adalah Selat Malaka, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia selatan Banten, dan Laut Arafuru.

Kondisi ini menyebabkan perairan tersebut berpotensi mengalami peningkatan gelombang secara signifikan dalam periode prakiraan.

Imbauan Kewaspadaan untuk Pelaku Pelayaran

Melihat kondisi cuaca laut yang memburuk, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi seluruh pelaku aktivitas di laut, terutama yang menggunakan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal kargo dan kapal pesiar.

Gelombang tinggi disertai kecepatan angin yang kuat dapat sangat berbahaya, terutama bagi kapal-kapal kecil yang rentan terhadap guncangan.

BMKG mengimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG sebelum melakukan pelayaran atau aktivitas di laut.

Ancaman Gelombang Ekstrem Harus Diantisipasi

Potensi gelombang tinggi hingga 6 meter yang diprediksi terjadi di Laut Jawa bagian selatan dan kawasan Samudra Hindia barat menuntut perhatian serius dari masyarakat, terutama yang bermukim atau bekerja di wilayah pesisir.

Kondisi laut yang tidak bersahabat ini merupakan peringatan keras bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama.

Melalui informasi ini, diharapkan semua pihak dapat lebih siaga dan bijak dalam mengambil keputusan, demi menghindari risiko besar yang bisa timbul akibat gelombang ekstrem. Pantau terus pembaruan cuaca dari BMKG, dan tunda pelayaran bila situasi laut dinyatakan tidak aman.

***