Loker  

Peluang Karir Jogja Benih Expo 2025: Titik Temu Teknologi, Kearifan Lokal, dan Ketahanan Pangan

Jogja Benih Expo 2025
Jogja Benih Expo 2025

bernasnews – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan. Lewat Jogja Benih Expo 2025, Yogyakarta menguatkan posisi sebagai pelopor ekosistem pertanian modern berbasis budaya lokal.

Perhelatan tahunan ini resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, pada Selasa (5/8/2025). Dalam pidato pembukaannya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun pertanian yang adaptif terhadap zaman tanpa kehilangan akar budayanya.

Jogja Benih Expo 2025: Hubungkan Ilmu, Inovasi, dan Identitas Lokal

Jogja Benih Expo 2025 tak sekadar menjadi pameran perbenihan. Lebih dari itu, ajang ini merupakan laboratorium terbuka yang mempertemukan petani, akademisi, pelaku usaha, dan institusi riset dalam satu ekosistem kolaboratif.

“Pertanian masa kini tak bisa lagi hanya mengandalkan metode lama. Kita butuh lompatan strategi melalui teknologi pertanian yang bersanding harmonis dengan kearifan lokal. Inilah jalan menuju kedaulatan pangan dan ketangguhan bangsa,” tegas Paku Alam X, mengutip dari tugujogja.id.

Ia menyebut benih unggul kini tak hanya sebagai input produksi, melainkan sebagai titik awal keberlanjutan sistem pangan yang kuat. Oleh karenanya, Jogja Benih Expo menjadi simpul penting dalam strategi pertanian masa depan.

Transformasi Digital Pertanian: Bukan Tren, tapi Kebutuhan

Dalam arahannya, Paku Alam X menekankan pentingnya transformasi digital di sektor pertanian. Penggunaan teknologi seperti drone pertanian, sensor kelembaban tanah, hingga platform digital pemasaran hasil panen, merupakan langkah tak terelakkan.

“Teknologi bukan musuh tradisi. Ia justru alat untuk memperkuat daya juang petani lokal. Dengan sinergi antara varietas unggul, teknologi tepat guna, dan karakter wilayah, pertanian kita akan tumbuh tidak hanya secara ekonomi, tapi juga budaya,” ungkapnya.

Jogja Benih Expo 2025 juga menjadi panggung bagi penangkar benih lokal untuk menampilkan inovasi dan hasil budidaya terbaik. Pemerintah membuka ruang edukasi dan dialog, agar para petani dan pelaku usaha bisa memperluas jaringan dan menembus pasar nasional hingga internasional.

Tak hanya itu, Pemda DIY menargetkan ekspansi perbenihan lokal ke luar Yogyakarta. Dengan pendampingan dan promosi berkelanjutan, benih-benih asli daerah akan mampu berkompetisi di pasar global tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Mengakhiri sambutannya, Paku Alam X menegaskan bahwa Jogja Benih Expo bukan sekadar perhelatan tahunan, tetapi sebuah manifesto pertanian masa depan.

“Jogja Benih Expo adalah pernyataan visi kita bersama, bahwa pertanian Yogyakarta dan Indonesia harus mandiri, berkelanjutan, dan menyejahterakan. Semua bermula dari benih, dan benih unggul hanya tumbuh dari kolaborasi yang dirawat bersama,” tutupnya. ***(Eln)