News  

Peluncuran Aplikasi Trisandi oleh Polda DIY: Perang Melawan Hoaks Dimulai dari Yogyakarta

JOGJAKARYA – Di tengah gempuran informasi cepat dan kerap menyesatkan di era digital, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah tegas. Lewat peluncuran aplikasi Trisandi, institusi kepolisian ini menegaskan komitmennya dalam merawat kepercayaan publik dan menjaga stabilitas keamanan informasi.

Peluncuran Trisandi berlangsung bersamaan dengan gelaran Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Humas Polda DIY Tahun 2025 di Hotel Merapi Merbabu, Selasa (5/8/2025).

Mengusung tema Melalui Optimalisasi Manajemen Media, Humas Polda DIY Siap Mendukung Terciptanya Kamtibmas yang Kondusif di Wilayah DIY, acara ini menjadi tonggak penting dalam evolusi komunikasi kepolisian.

Panggung Rakernis: Sinergi dan Strategi

Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono, S.I.K., membuka Rakernis secara langsung dengan penuh semangat. Di hadapan puluhan pejabat utama dan 70 personel kehumasan dari seluruh Polres dan PPID Satker se-DIY, ia menegaskan bahwa era sekarang membutuhkan kecepatan berpikir, kelincahan informasi, dan keberanian melawan hoaks.

“Di era digital saat ini, Humas bukan sekadar corong institusi. Ia adalah garda depan. Harus bisa mengelola informasi, menyampaikan data yang benar, dan sekaligus memadamkan berita bohong,” tegas Irjen Anggoro, melansir dari kabarjawa.com.

Tak lagi sekadar menjadi ajang seremonial, Rakernis ini menjadi forum intelektual untuk menyamakan langkah, menyusun strategi, dan memperkuat koordinasi di tengah tantangan disinformasi yang semakin kompleks.

Aplikasi Trisandi: Teknologi Cerdas Penangkal Hoaks

Titik puncak Rakernis ditandai dengan pemukulan gong oleh Kapolda sebagai simbol dimulainya babak baru: peluncuran Aplikasi Trisandi.

Kepala Bidang Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, S.I.K., menyebut Trisandi sebagai bentuk transformasi digital nyata dalam tubuh kepolisian, khususnya bidang kehumasan.

“Trisandi adalah sistem informasi yang mampu menganalisis isu-isu secara real-time dan berbasis data. Ia tidak hanya menyajikan data mentah, tetapi memberikan rekomendasi strategis untuk pengambilan keputusan cepat dan tepat,” jelas Kombes Ihsan.

Dengan teknologi ini, Polda DIY dapat melakukan deteksi dini terhadap isu-isu sensitif yang berpotensi mengganggu kamtibmas, sehingga dapat diantisipasi lebih awal.

Tak hanya itu, Rakernis juga berisi paparan para Kasubbid Bidhumas. Mereka membedah strategi pengelolaan krisis komunikasi, pembentukan opini publik, hingga pemanfaatan teknologi digital. Mereka menyajikan studi kasus, best practices, dan pendekatan komunikatif berbasis situasi nyata.

Forum ini memperlihatkan bahwa Humas Polda DIY tengah melakukan percepatan besar dalam hal adaptasi teknologi, kreativitas komunikasi, dan akurasi informasi.

“Dengan Trisandi, kami tidak lagi hanya merespons hoaks. Kini kami bisa lebih dahulu membaca arah isu, menyusun narasi yang benar, dan menjaga ruang digital tetap sehat,” imbuh Kombes Ihsan.

Aplikasi Trisandi adalah bukti bahwa Polda DIY tidak tinggal diam menghadapi derasnya arus informasi yang tidak selalu ramah pada fakta.

Melalui inovasi ini, kepolisian ingin menjadi sumber informasi yang kredibel, yang bukan hanya bereaksi, tapi juga proaktif menjaga kestabilan sosial. Langkah ini bukan hanya teknis, melainkan juga strategis: memperkuat kamtibmas dari lini pertama, yakni informasi.***(Eln)