News  

KB PII Dorong Kemandirian Ekonomi Umat, Mukit Hendrayatno Siap Pimpin Langkah Transformasi

Mukit Hendrayatno siap angkat UMKM anggota KB PII naik kelas lewat pelatihan, produk lokal, dan jejaring usaha nasional.
Mukit Hendrayatno siap angkat UMKM anggota KB PII naik kelas lewat pelatihan, produk lokal, dan jejaring usaha nasional.

bernasnews – Di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah dan tekanan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), organisasi kemasyarakatan seperti Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) dituntut untuk tidak hanya aktif dalam advokasi, tetapi juga terlibat langsung dalam pemberdayaan ekonomi anggotanya.

Dalam konteks ini, pengangkatan Mukit Hendrayatno sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi KB PII periode 2024–2028 membawa angin segar dan harapan baru.

Mukit didapuk untuk memimpin penguatan ekonomi internal organisasi dan menciptakan sistem pemberdayaan yang berkelanjutan, khususnya untuk anggota yang bergerak di sektor usaha kecil dan mikro.

Dorong UMKM Naik Kelas

Dalam wawancara bersama Serayu News, Mukit menyampaikan bahwa strategi utama yang akan dikembangkan adalah meningkatkan peran anggota-anggota KB PII di daerah yang mayoritas berkecimpung di sektor UMKM.

“Strateginya adalah dengan menaikkan peran anggota-anggota KB PII di daerah yang notabenenya banyak juga yang bekerja pada usaha kecil, mikro, dan menengah,” ujarnya.

Mukit menjelaskan bahwa pendekatan yang akan dilakukan meliputi program pelatihan dan coaching untuk meningkatkan kapabilitas para pelaku usaha internal KB PII. Menurutnya, kemampuan individu menjadi faktor penting dalam mendorong bisnis mikro agar dapat naik kelas.

“Wakil ketua bidang ekonomi ini nanti akan melakukan beberapa proses seperti training dan coaching, agar capability dari anggota-anggota yang memiliki usaha mikro naik,” tuturnya.

Rancang Produk Lokal Berbasis Konsumsi Harian

Mukit juga mengungkapkan rencana membuat produk berbasis kebutuhan sehari-hari, yang nantinya akan dikonsumsi oleh anggota KB PII di seluruh Indonesia. Dengan begitu, roda ekonomi organisasi dapat terus berputar secara kolektif.

“Yang ketiga, akan membuat produk yang berbasis pada produk harian yang nantinya akan dikonsumsi oleh anggota KB PII seluruh Indonesia, yang mana keuntungannya akan menjadi penggerak dari gerakan ekonomi produk lokal yang bergulir terus-menerus,” katanya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa akses permodalan akan menjadi salah satu perhatian. Meski bukan satu-satunya penentu kesuksesan, dukungan finansial tetap bisa menjadi pendorong bertumbuhnya usaha.

“Mudah-mudahan kita juga dapat melakukan channeling untuk permodalan, yang meskipun itu bukan satu-satunya faktor penting bagi keberhasilan usaha, tetapi bisa menjadi leverage dari tumbuh berkembangnya usaha,” jelasnya.

Dua Program Unggulan Siap Dijalankan

Terkait agenda dalam waktu dekat, Mukit menyampaikan bahwa ada dua program unggulan yang akan menjadi prioritas bidang ekonomi KB PII. Pertama, mendorong seluruh cabang dan anggota KB PII untuk mendistribusikan serta menggunakan produk-produk kebutuhan pokok milik KB PII, seperti teh, kopi, dan beras.

“Paling tidak ada dua program unggulan kami. Yang pertama adalah menggerakan cabang dari anggota-anggota yang ada di KB PII untuk beli, mendistribusikan, dan menggunakan produk-produk yang akan dikeluarkan oleh KB PII sendiri,” jelasnya.

Kedua, melakukan business coaching dan mempertemukan usaha kecil dengan usaha menengah atau besar. Harapannya, usaha kecil dapat menyerap pengetahuan dan meningkatkan kapasitas usahanya.

“Yang kedua, akan melakukan business coaching, link and match kan usaha kecil dengan menengah, menengah dengan usaha besar supaya bisa absorb pengetahuan dan capability untuk bisa naik kelas,” lanjut Mukit.

Produk-produk yang telah dirancang untuk pasar menengah ke atas pun akan dikembangkan menjadi branded product dari KB PII.

Buka Ruang Kemitraan Seluas-Luasnya

Mukit juga menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari internal maupun mitra eksternal. Bentuk kerja sama bisa berupa kemitraan, pasokan produksi, hingga penyertaan modal.

“Kerjasamanya bisa berupa kemitraan, supply produksi, atau bahkan menanam modal atau share equity. Jadi kita sangat terbuka untuk kerjasama dalam bentuk apapun selama kerjasamanya itu menggunakan kaidah-kaidah yang proper dan masuk akal,” jelas Mukit.

Ia meyakini bahwa sinergi dengan banyak pihak akan membantu KB PII menghadapi berbagai tantangan dalam membangun kekuatan ekonomi organisasi dan umat.

Dengan visi yang konkret serta strategi yang berbasis pada penguatan kapasitas dan kolaborasi, Mukit Hendrayatno membawa misi besar untuk menjadikan bidang ekonomi KB PII sebagai motor penggerak kesejahteraan anggota—dimulai dari level paling bawah, yakni UMKM daerah.***