Kapan Pengumuman MSCI Agustus 2025? Ini Jadwal dan Daftar Saham Potensial

Ilustrasi kapan pengumuman MSCI Agustus 2025. (Pixabay.com)

bernasnews – Pasar modal Indonesia tengah menanti sebuah momen penting yang berpotensi membawa dampak signifikan terhadap pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Morgan Stanley Capital International (MSCI), lembaga global penyedia indeks saham yang menjadi acuan utama bagi para investor institusi, dijadwalkan akan mengumumkan hasil evaluasi periodik terhadap komposisi indeksnya pada 7 Agustus 2025.

Pengumuman ini bukan sekadar informasi rutin. Bagi para pelaku pasar, termasuk manajer investasi dan investor institusional, perubahan dalam indeks MSCI bisa memicu pergerakan besar dalam volume transaksi maupun harga saham tertentu.

Pasalnya, saham yang berhasil masuk ke dalam daftar indeks MSCI cenderung diburu oleh investor besar karena menjadi bagian dari portofolio investasi pasif yang mengikuti indeks tersebut.

Apa Itu Rebalancing Indeks MSCI?

Proses yang akan diumumkan oleh MSCI pada 7 Agustus mendatang merupakan bagian dari evaluasi berkala yang dikenal dengan istilah rebalancing indeks. Rebalancing adalah proses penyesuaian ulang terhadap daftar saham yang masuk ke dalam suatu indeks, agar selalu mencerminkan dinamika terbaru di pasar keuangan.

Faktor yang diperhitungkan dalam proses ini antara lain kapitalisasi pasar, likuiditas saham, serta struktur kepemilikan saham.

Menurut penjelasan dari laman resmi Mirae Asset Sekuritas Indonesia, tujuan rebalancing ini adalah untuk menjaga agar indeks tetap relevan dengan kondisi pasar saat ini.

Karena banyak lembaga investasi internasional menggunakan indeks MSCI sebagai tolak ukur performa dan referensi dalam membangun portofolio, maka perubahan komposisi indeks bisa langsung memengaruhi arus modal dan aktivitas perdagangan.

Syarat Ketat untuk Masuk ke Indeks MSCI

Tidak semua saham bisa dengan mudah masuk ke dalam indeks MSCI. Proses seleksi dilakukan dengan sangat selektif dan mempertimbangkan berbagai kriteria teknikal. Beberapa syarat utama yang harus dipenuhi sebuah saham untuk masuk ke indeks MSCI antara lain:

Likuiditas yang tinggi: Saham harus aktif diperdagangkan setiap hari dengan volume yang besar.

Kapitalisasi pasar free float (FFMC) yang mencukupi: Hanya saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang besar, terutama dari sisi free float (saham beredar yang bisa diperdagangkan publik), yang dapat dipertimbangkan.

Kepemilikan saham yang tersebar: Jika struktur kepemilikan terlalu terkonsentrasi pada segelintir pemegang saham, maka peluang masuk indeks menjadi kecil.

Saham-Saham Kandidat Masuk MSCI Agustus 2025

Menjelang pengumuman resmi dari MSCI, sejumlah perusahaan sekuritas telah melakukan analisis terhadap saham-saham yang berpotensi besar masuk dalam daftar baru. Salah satu riset terbaru datang dari Samuel Sekuritas Indonesia, yang menyebutkan lima saham emiten Indonesia yang masuk radar evaluasi kali ini.

Tiga saham yang berasal dari grup usaha milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni:

  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
  • PT Petrosea Tbk (PTRO)
  • PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

ketiganya sudah sejak awal menjadi sorotan karena peningkatan kapitalisasi pasar dan likuiditas perdagangan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, selain ketiga saham tersebut, Samuel Sekuritas juga menambahkan dua nama baru yang dinilai berpeluang tinggi masuk ke dalam indeks MSCI, yakni:

  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
  • PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

DSSA mencatatkan performa yang sangat kuat dari sisi transaksi. Rata-rata nilai transaksi hariannya selama 12 bulan terakhir mencapai sekitar 7,2 juta Dolar Amerika Serikat, jauh melampaui batas minimum sebesar 2,5 juta Dolar AS.

Selain itu, rasio rata-rata nilai perdagangan DSSA pun sudah memenuhi ambang batas 15%, yang merupakan salah satu indikator penting dalam seleksi MSCI.

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas juga memberikan proyeksinya. Menurut analisis mereka, ada empat saham yang berpotensi besar masuk ke dalam daftar indeks MSCI Indonesia dalam siklus rebalancing Agustus 2025.

Meski belum disebutkan secara rinci nama-nama saham tersebut, analis dari Mirae menilai bahwa performa kapitalisasi pasar, likuiditas yang membaik, serta komposisi pemegang saham yang merata akan menjadi faktor penentu utama.

Kenapa Penting Menanti Pengumuman MSCI?

Bagi investor yang aktif di pasar modal, mengetahui waktu pengumuman MSCI sangatlah penting. Perubahan indeks tidak hanya berdampak pada saham-saham yang masuk, tetapi juga pada strategi investasi secara keseluruhan.

Dana-dana global yang mengikuti indeks MSCI akan menyesuaikan portofolio mereka berdasarkan pengumuman ini, yang bisa menyebabkan lonjakan permintaan terhadap saham-saham baru yang masuk daftar.

Itulah mengapa tanggal 7 Agustus 2025 menjadi salah satu agenda penting dalam kalender para pelaku pasar, dengan tanggal efektif penerapan 27 Agustus 2025 yang akan menjadi titik awal implementasi rebalancing indeks MSCI terbaru.

Pengumuman MSCI Agustus 2025 menjadi salah satu sorotan utama bagi investor di Bursa Efek Indonesia.

Dengan tanggal pengumuman dijadwalkan pada 7 Agustus 2025 dan pemberlakuan efektif pada 27 Agustus 2025, para pelaku pasar perlu mencermati saham-saham yang berpotensi mengalami lonjakan permintaan.

Analisis dari berbagai sekuritas telah mengindikasikan beberapa emiten unggulan yang kemungkinan besar masuk ke dalam daftar, termasuk DSSA, BREN, PTRO, CUAN, dan SSIA.

Memahami proses dan dampak rebalancing indeks MSCI bisa menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi yang lebih strategis di tengah dinamika pasar global yang terus berkembang.

***