bernasnews – Setiap peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 wajib menjalani serangkaian evaluasi yang disebut post test di akhir sesi pembelajaran.
Evaluasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman, tetapi juga untuk memastikan bahwa peserta mampu mengimplementasikan materi yang telah diberikan secara efektif. Salah satu modul yang menjadi fokus dalam post test kali ini adalah Modul 2 Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE).
Dalam Modul 2 PSE, peserta tidak hanya diajak memahami konsep sosial dan emosional dalam teori, tetapi juga bagaimana penerapannya dalam konteks nyata pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, post test pada modul ini terdiri dari tiga bagian utama, dengan masing-masing berisi soal yang menekankan pada penerapan nilai-nilai sosial dan emosional, pengambilan keputusan berbasis empati, serta pengelolaan dinamika antarindividu dalam ruang kelas.
Berikut ini adalah penjabaran lengkap mengenai kunci jawaban post test Modul 2 PSE 2 PPG 2025 yang dapat dijadikan referensi untuk memahami arah berpikir yang diharapkan dalam proses pembelajaran sosial emosional:
Soal 1: Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa dalam Kelompok
Studi Kasus:
Seorang siswa bernama Siti dikenal rajin dan tekun, namun memiliki kepercayaan diri yang rendah. Ia enggan berbicara di depan teman-temannya karena merasa kurang pintar. Ketika akhirnya Siti memberanikan diri menyampaikan pendapat, ia langsung dikritik oleh teman-teman satu kelompoknya karena pendapat tersebut dianggap tidak sesuai dengan instruksi tugas. Akibatnya, Siti merasa malu dan kembali tertutup.
Pertanyaan:
Apa pendekatan terbaik yang dapat dilakukan oleh guru dalam situasi ini?
Pilihan Jawaban:
A. Mengadakan sesi tentang pentingnya percaya diri dan mendengar aktif
B. Memberi nasihat pada kelompok Siti agar memberi umpan balik positif
C. Membimbing kelompok agar memberi masukan empatik dan membangun serta mendorong Siti membangun rasa percaya diri
D. Memberi waktu Siti untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya
E. Mengajak Siti melakukan refleksi pribadi tentang hambatan berbicara
Jawaban yang paling tepat: C
Penjelasan:
Pendekatan paling efektif adalah memfasilitasi lingkungan kelompok yang mendukung secara empatik. Guru perlu membimbing siswa dalam memberi masukan yang membangun serta terus mendorong Siti agar terus mencoba dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam berbicara di depan teman-teman.
Soal 2: Kolaborasi Antar Guru dalam Proyek Experiential Learning
Studi Kasus:
Seorang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat SMP merancang proyek Market Day sebagai bentuk pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) tentang kewirausahaan. Kegiatan ini melibatkan beberapa guru lintas mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, Seni, dan Bimbingan Konseling, serta mengundang partisipasi orang tua siswa. Namun, ada keberatan dari sebagian guru lain terkait waktu yang tersita dan pertanyaan dari orang tua tentang pentingnya acara tersebut.
Pertanyaan:
Bagaimana langkah terbaik untuk menghadapi keberatan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Mengevaluasi pro dan kontra, lalu menunda proyek jika perlu
B. Menjalankan proyek seperti rencana awal meski tanpa dukungan guru lain
C. Mengurangi lingkup kolaborasi hanya pada guru yang bersedia
D. Menyederhanakan proyek dan membuat keterlibatan sukarela
E. Mengadakan pertemuan koordinasi dengan guru dan orang tua untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan membagi peran
Jawaban yang paling tepat: E
Penjelasan:
Komunikasi dan kolaborasi merupakan kunci keberhasilan proyek interdisipliner. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui pertemuan koordinasi, tujuan pembelajaran dapat dijelaskan secara utuh dan peran tiap pihak bisa dibagi secara adil, menghindari kesalahpahaman dan menciptakan dukungan kolektif.
Soal 3: Teladan Guru dalam Pendidikan Karakter
Studi Kasus:
Pak Budi memergoki beberapa siswanya merokok di belakang gedung sekolah. Ketika ditegur, salah satu siswa menimpali bahwa mereka melihat Pak Budi sendiri sering merokok di lingkungan sekolah. Hal ini membuat Pak Budi merenungi perannya sebagai panutan bagi siswa.
Pertanyaan:
Jika Anda berada di posisi Pak Budi, tindakan apa yang paling bijak dilakukan?
Pilihan Jawaban:
A. Menjelaskan bahaya merokok bagi kesehatan siswa
B. Melaporkan siswa ke pihak sekolah dan BK
C. Mengakui kesalahan pribadi dan mengajak siswa berhenti merokok bersama
D. Menegaskan bahwa aturan harus ditaati meski guru melanggar
E. Mengadakan kampanye sekolah bebas rokok bersama siswa
Jawaban yang paling tepat: C
Penjelasan:
Pengakuan atas kesalahan pribadi dan ajakan untuk berubah bersama menunjukkan keteladanan sejati. Ini adalah bentuk refleksi dan pembelajaran karakter yang kuat bagi siswa bahwa seorang guru juga bisa belajar dan berubah demi menjadi contoh yang lebih baik.
Soal 4: Pengalaman Andi dan Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Tanggung Jawab
Studi Kasus:
Seorang guru kelas 3 Sekolah Dasar ingin mengenalkan konsep tanggung jawab lewat tugas experiential learning bertema “Mengerjakan Pekerjaan Rumah.” Namun, siswa bernama Andi enggan mengerjakan tugas karena pengalaman sebelumnya saat ia dilarang membantu di rumah oleh orang tuanya.
Pertanyaan:
Apa pendekatan paling sesuai untuk membantu Andi tetap terlibat dalam pembelajaran?
Pilihan Jawaban:
A. Mengubah tugas menjadi diskusi kelompok yang menyenangkan
B. Memberi alternatif tugas yang disetujui orang tuanya
C. Menghubungi orang tua agar Andi bisa menjalankan tugas
D. Menceritakan kisah inspiratif tentang disiplin
E. Memberi pemahaman pentingnya tugas dan mengarahkan Andi pada pekerjaan ringan
Jawaban yang paling tepat: E
Penjelasan:
Pendekatan yang bijak adalah memberikan pemahaman kepada Andi bahwa membantu pekerjaan rumah merupakan bagian dari tanggung jawab. Guru juga perlu memberi pilihan tugas yang ringan dan sesuai dengan kemampuan serta situasi keluarga siswa.
Pelaksanaan post test dalam Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025 merupakan langkah penting untuk memastikan guru tidak hanya memahami konsep-konsep penting, tetapi juga mampu menerapkannya dalam dinamika kelas yang nyata.
Dalam setiap soal, pendekatan yang menekankan empati, komunikasi, kolaborasi, dan keteladanan selalu menjadi kunci jawaban terbaik.
Melalui pembelajaran sosial emosional, guru diharapkan dapat membentuk generasi siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan sosial dan emosional yang matang.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam mempersiapkan diri menghadapi post test PPG 2025 dengan lebih percaya diri dan penuh pemahaman.
**