bernasnews – Naskah khutbah Jumat 18 Juli 2025 dengan materi tentang menjaga kualitas ibadah di tengah kesibukan pekerjaan.
Materi ini dapat digunakan oleh khatib pada hari Jumat, 18 Juli 2025. Pesan-pesan yang disampaikan berkaitan dengan bagaimana menjaga kualitas ibadah meski melakukan berbagai aktivitas termasuk kesibukan bekerja.
Berikut ini naskah khutbah Jumat yang telah disiapkan redaksi:
Khutbah Pertama
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ لِيَعْبُدُوْهُ، وَأَمَرَهُمْ فِي كُلِّ حَالٍ أَنْ يَذْكُرُوْهُ، نَحْمَدُهُ وُ نَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمِهِ، وَنَسْتَغْفِرُهُ عَلَى تَقْصِيْرِنَا فِي حَقِّهِ. وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً نُوَقِّنُ بِهَا الْفَوْزَ وَالنَّجَاةَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، دَاعِيَ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ وَالطُّمَأْنِيْنَةِ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT,
Marilah kita panjatkan puji syukur atas limpahan nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dialah yang telah memberikan kita kesehatan, kesempatan, dan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Semoga segala nikmat itu semakin meneguhkan iman dan ketakwaan kita kepada-Nya.
Tak lupa, shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan mulia, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh umatnya yang mengikuti jejak beliau hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Setiap individu di dunia ini memiliki rutinitas masing-masing. Ada yang disibukkan dengan pekerjaan, ada yang menuntut ilmu, dan ada pula yang bergelut dalam urusan rumah tangga. Aktivitas-aktivitas itu adalah bagian dari kehidupan, namun jangan sampai menjadi penghalang dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah dengan tegas menyampaikan dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Ayat ini menjadi pengingat bahwa inti dari penciptaan manusia bukan semata untuk bekerja atau mengejar dunia, melainkan untuk taat dan beribadah kepada Allah SWT.
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib mengaitkan ayat ini dengan urgensi dzikir, di mana beliau menegaskan:
وَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ كُلَّ مَا عَدَاهُ تَضْيِيعٌ لِلزَّمَانِ
“Ajarkanlah kepada mereka bahwa selain ibadah, semua itu hanya akan menjadi pemborosan waktu.”
Hadirin sekalian,
Islam tidak melarang umatnya untuk bekerja keras dan sukses secara duniawi. Akan tetapi, aktivitas dunia jangan sampai menjauhkan kita dari kewajiban ibadah, terutama shalat lima waktu.
Sebagaimana Allah mengingatkan dalam surah Al-Munafiqun ayat 9:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
Jamaah Jumat yang dimuliakan,
Salah satu bukti bahwa kita menghargai waktu dan misi penciptaan kita adalah dengan menjaga kualitas ibadah kita. Tidak cukup hanya sekadar menunaikan shalat, tetapi harus diiringi dengan kekhusyukan, keikhlasan, serta komitmen untuk terus meningkatkannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah:
“Sesungguhnya amal yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka dia akan beruntung dan selamat. Namun jika shalatnya rusak, maka dia akan celaka dan merugi.”
Dalam dunia yang penuh hiruk-pikuk ini, menjaga prioritas ibadah menjadi bukti bahwa hati kita masih terikat kepada Allah. Jadikanlah setiap kesibukan duniawi sebagai sarana untuk mendekatkan diri, bukan sebaliknya.
Maka marilah kita bertekad, mulai hari ini dan seterusnya, untuk menjaga dan memperbaiki kualitas ibadah kita kepada Allah. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tidak terlena oleh dunia, dan kelak dikumpulkan bersama orang-orang yang beruntung.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah,
Jagalah selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Janganlah kita menjadi hamba yang lalai akan perintah-Nya, dan berhati-hatilah terhadap apa yang telah dilarang oleh-Nya.
Ketahuilah bahwa Allah memerintahkan kita untuk bershalawat kepada Rasul-Nya, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Kuatkanlah agama Islam dan muliakan umatnya. Hancurkanlah kekuatan orang-orang yang memusuhi agama-Mu dan hinakan para pendusta.
Ya Allah, jauhkan negeri kami Indonesia dan seluruh negeri kaum muslimin dari bala, wabah penyakit, bencana, dan segala bentuk fitnah yang tampak maupun tersembunyi.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Sebelum kita mengakhiri khutbah ini, mari kita panjatkan doa kepada Allah:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا، وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللّٰهِ!
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi kepada kaum kerabat. Dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian senantiasa ingat.
وَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Semoga khutbah Jumat ini menjadi pengingat dan peneguh keimanan kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Demikianlah contoh naskah khutbah Jumat 18 Juli 2025 yang bisa menjadi inspirasi bagi khatib.
***