bernasnews — Langit mendung menyambut kedatangan Siti Hediati Hariyadi, yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, saat tiba di Kabupaten Kulon Progo.
Ketua Komisi IV DPR RI itu memanfaatkan masa resesnya untuk menyapa langsung para petani, mereka yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Ia tidak hanya datang untuk menjenguk, tetapi juga untuk mendengarkan satu per satu suara lirih petani yang kian hari kian tercekik oleh masalah klasik: irigasi tersier yang belum memadai.
Titiek Soeharto memulai kegiatan “Serap Aspirasi” di Balai Kelurahan Wates, Kapanewon Wates. Di sana, ia mendengarkan dengan seksama berbagai keluhan dari petani serta jajaran pemerintah daerah, termasuk Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan.
Forum yang berlangsung hangat dan terbuka itu menjadi wadah bagi para petani menyampaikan realitas yang mereka hadapi tiap musim tanam—kekeringan, rusaknya irigasi, dan minimnya peralatan.
“Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat Kulon Progo. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, mereka tetap setia mengolah sawah. Ini bukti nyata bahwa sektor pertanian masih menjadi napas utama daerah ini,” ujar Titiek Soeharto.
Komitmen Kawal Aspirasi dan Perkuat Desa Mandiri Pangan
Dalam forum tersebut, Titiek menegaskan bahwa dirinya bersama seluruh anggota Komisi IV DPR RI akan terus mengawal setiap kebijakan dan anggaran terkait sektor pertanian, perikanan, serta peternakan. Ia memastikan akan memperjuangkan aspirasi para petani hingga ke meja pemerintahan pusat.
“Kami bukan sekadar hadir, tapi akan membawa suara bapak ibu semua agar regulasi dan anggaran yang turun benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak dalam mewujudkan desa yang mandiri pangan. Masyarakat diajak untuk tidak hanya menunggu bantuan, tetapi aktif membangun ketahanan pangan dari akar rumput.
“Kita harus bersinergi, bahu-membahu menjadikan desa kuat secara pangan agar negara pun kuat,” tegasnya.
Infrastruktur Pertanian Masih Jadi Masalah Krusial
Sementara itu, Bupati Kulon Progo menyambut baik kunjungan Titiek Soeharto. Ia menilai peran Komisi IV sangat strategis dalam mempercepat penyelesaian masalah pertanian di daerah.
Agung mengakui bahwa bantuan dari Komisi IV selama ini, seperti traktor dan pompa air, sudah banyak membantu petani, khususnya saat musim kemarau.
“Kami sudah menerima bantuan peralatan seperti traktor dan pompa air dari Bu Titiek. Itu sangat membantu petani, terutama dalam menghadapi musim kemarau,” kata Agung.
Namun, Agung juga menyampaikan kondisi infrastruktur pertanian yang masih memprihatinkan. Ia menyebutkan bahwa saluran irigasi tersier di beberapa wilayah, termasuk Kapanewon Wates, belum mampu menyuplai air dengan cukup untuk lahan pertanian.
Kebutuhan akan sumur pompa dinilai sangat mendesak agar petani bisa bertahan dari ancaman gagal panen.
“Saluran irigasi tersier masih jadi masalah utama. Kami berharap Komisi IV dapat membantu kami mengatasi hal ini secepatnya,” ungkap Agung.