BERNASNEWS.COM – Sejak dua bulan lalu, warga Dusun Juwangen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman sudah mengantisipasi untuk mengatasi krisis pangan di tengah krisis akibat pandemi wabah virus Coronan atau Covid-19. Langkah antisipatif itu dilakukan dengan menggerakkan seluruh warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong lainnya untuk ditanami sayur-mayur, cabai dan tanaman pangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Kami menggerakkan warga untuk menanam sayur mayur dan aneka tanaman pangan lainnya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Warga memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami singkong, jagung, sayur mayur, cabai dan tanaman pangan lainnya sehingga dalam kondisi krisi akibat Covid-19 warga tak kekurang pangan,” kata Hendricus Mulyono yang akrab disapa Mbah Mul dalam acara silaturahmi dengan Ketua Tim Penggerak PKK Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo yang juga istri Bupati Sleman di Juwangen, Purwomartani, Kalasan, Selasa (12/5/2020) siang.
(Baca juga : Warga Juwangen Digerakkan Tanam Sayur Mayur di Pekarangan Rumah)
Acara silaturahmi dengan isteri Bupati Sleman ini juga dalam rangka merayakan hari ulang tahun ke-65 Ibu Maria Sri Sumaryati Mulyono, isteri Mbah Mul, dengan membagi 200 paket sembako untuk warga setempat.
(Baca juga : Isi Waktu Luang, Mahasiswi Penghuni Kos Bercocok Tanam)
Menurut Mbah Mul, warga Juwangen benar-benar sudah siap menghadapi dan mengantisipasi krisis pangan sebagai dampak Covid-19 dengan memanfaatkan lahan yang ada, baik di pekarangan/halaman rumah maupun lahan kosong lainnya. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo sangat mendukung apa yang dilakukan warga Dusun Juwangen. Karena menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami aneka tanaman pangan sangat penting untuk mengatasi krisi pangan.
“Dusun Juwangen sudah melakukan apa yang juga menjadi program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Dan Pak Mul yang jadi garda terdepan di Dusun Juwangen untuk menggerakkan warga dalam menjaga ketahanan pangan.,” kata Hj Kustini Sri Purnomo.
Kepala Dusun Juwangen Ari Tri Cahyono mengatakan, Dusun Juwangen tidak melakukan kebijakan lockdown seperti di wilayah lain, namun setiap warga yang datang wajib melapor ke RT dan memeriksa kesehatan lalu melakukan isolasi mandiri. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona. Bahkan setiap gang disedikan air untuk cuci tangan beserta sabun.
Terkait dengan gerakan ketahanan pangan, menuru Ari Tri Cahyono, sejak tahun 2008 di dusun tersebut secara rutin mengadakan lomba ketahanan pangan bahkan hingga tingkat dasawisma untuk mewujudkan ketahanan pangan. Dan lomba sempat berhenti, namun sejak 2 bulan lalu digerakkan kembali dengan menanam aneka tanaman pangan di halaman rumah masing-masing warga dan lahan-lahan kosong lainnya untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus mengurangi pengeluaran.
“Dengan menanam sayur mayur dan tanaman pangan lainnya di halaman rumah atau di lahan-lahan kosong maka kebutuhan warga bisa terpenuhi tanpa harus membeli. Dengan demikian hal ini dapat mengurangi pengeluaran,” kata Ari Tri Cahyono.
Sementara perayaan ulang tahun ke-65 Ibu Maria Sri Sumaryati Mulyono ditandai dengan pembagian paket sembako kepada warga sekitar. Sedikitnya 200 paket sembako dibagikan, masing-masing berisi beras 5 kilogram lebih, seekor ayam Jawa Super utuh, minyak goreng, gula pasir, kacang panjang dan cabai. (lip)